Kota Solok, Klikpositif – Wakil Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra mengharapkan muatan lokal bahasa dan sastra Minangkabau dalam pembelajaran sekolah bisa memperkuat karakter generasi muda. Adat dan budaya Minangkabau yang kental dengan agama, menjadi salah satu penangkal pengaruh negatif.
“Dengan muatan lokal ini tentu diharapkan akan terbangun generasi kuat, berkarakter dan berintegritas tinggi. Sehingga, generasi muda Kota Solok siap menghadapi segala resiko dan tantangan kedepan,” ungkap Dhani saat malam apresiasi implementasi muatan lokal Kota Solok, Jumat (19/5/2023) di Aula SMKN 1 Kota Solok.
Memang saat ini, terang Dhani, kemajuan teknologi menjadi dilema bagi generasi muda. Di satu sisi, manfaatnya sangat besar dalam mendukung akses informasi dan lainnya. Namun, di sisi lain, resiko dan bahayanya juga cukup tinggi. Beragam pengaruh negatif bisa saja menghinggapi generasi muda.
Untuk itu, ulas Dhani, penguatan keagamaan, adat istiadat dan pengawasan dari orang tua serta sekolah sangat penting. Para pelajar Kota Solok perlu diarahkan agar bisa mengisi waktunya dengan positif, dengan berbagai kegiatan bermanfaat.
Dhani menegaskan, Pemerintah Kota Solok menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas atau program strategis. Hal itu untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia indeks pembangunan manusia Kota Solok.
“Pada Tahun 2023, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Solok berada urutan nomor 4 dari seluruh kabupaten dan kota di Provinai Sumbar. Capaian ini cukup mmbanggakan dan tidak terlepas dari kontribusi guru dan insan pendidikan semuanya,” terang Dhani.
Dalam kesempatan itu, Dhani secara khusus juga memberikan apresiasi terhadap tokoh adat, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan semua insan pendidikan Kota Solok. Dengan dukungan semua pihak, pendidikan di Kota Solok bisa lebih maju.
“Mengurus pendidikan hari ini adalah tugas kita. Mengurus pendidikan berarti kita sedang mengurus masa depan bangsa yang lebih baik. Selamat kepada dinas pendidikan yang telah memberikan manfaat nyata dari muatan lokal Bahasa dan Sastra Minangkabau,” tutup Dhani.