Kota Solok, Klikpositif – Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman melakukan pemetaan terhadap rumah warga yang berada dalam zona rawan banjir, Kamis (29/8/2024). Identifikasi tersebut merupakan bagian dari langkah mitigasi bencana untuk mengurangi resiko dampak banjir.
Dalam proses identifikasi, petugas dari Dinas Perkim langusng turun ke rumah-rumah warga untuk melakukan pengamatan. Selain itu, juga sekaligus melakukan wawancara untuk memastikan rumah berada dalam jangkauan banjir.
Sejumlah Kelurahan yang berada di aliran Batang Lembang memang masuk kawasan rawan banjir. Mulai dari Kelurahan IX Korong hingga Kelurahan Sinapa Piliang. Hal itu mengacu pada data hasil kajian BPBD Kota Solok.
Selama proses identifikasi, petugas mendatangi langsung warga yang memiliki rumah yang berjarak 5-10 meter dari bibir sungai. Selain pemetaan, petugas juga sekaligus melakukan sosialisasi pencegahan dampak fatal saat banjir.
Ancaman banjir tidak hanya berasal dari aliran Batang Lembang yang meluap saat musim hujan. Namun juga diperparah dengan banyaknya drainase lingkungan perumahan yang tidak memadai sehingga berpotensi untuk memperparah saat banjir terjadi.
Penata Kelola Perumahan Ahli Muda pada Bidang Perumahan Diperkim Kota Solok, Heni Purwanti menyebutkan, masyarakat yang bermukim di dua kelurahan rawan bencana harus lebih waspada dan memperhatikan faktor keselamatan saat musim hujan datang.
Ia menyebutkan, langkah identifikasi merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah Kota Solok dalam mengurangi dampak bencana terhadap masyarakat. Terutama banjir yang kerap melanda Kota Solok saat musim hujan.
“Kita akan terus memantau perkembangan kondisi di lapangan dan akan memberikan rekomendasi kepada warga terkait tindakan mitigasi yang harus dilakukan. Tidak menutup kemungkinan juga untuk relokasi jika kondisinya semakin kritis,” ujar Heni.
Selain menekan potensi ancaman terhadap warga, mitigasi bencana juga sangat perlu dilakukan untuk menekan potensi kerugian bagi warga akibat banjir. Masyarakat di zona rawan banjir juga diimbau untuk proaktif menjaga lingkungan.
“Masyarakat bisa memasifkan penanaman pohon di sekitar rumah, pembuatan resapan air, serta langkah-langkah lain yang dapat mengurangi risiko bencana,” tutupnya.