Minang Rhythm: Pengembangan Pola Rhythm Musik Tradisional Minangkabau ke dalam Garapan Modern Drum

Oleh: Asadul Haq

Minangkabau adalah salah satu kelompok masyarakat (etnis) atau kelompok budaya di Indonesia yang terletak di tengah pulau Sumatera, sebagaian besar wilayahnya adalah  Sumatera Barat (kecuali Mentawai). Wilayah Sumatera Barat yang merupakan daerah utama orang Minangkabau ini terdiri atas sembilan kabupaten dan enam kota. Secara umum, wilayah ini dapat dipilah menjadi dua kategori, daerah pantai (pasisie) dan daerah pedalaman (darek).

Di dalam etnis Minangkabau terdapat bentuk kesenian yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat etnis itu sendiri. Minangkabau memiliki banyak bentuk kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Apabila ditinjau lebih jauh kondisi kehidupan musik tradisional Minangkabau sangat bervariasi pada saat ini, ada musik yang berjalan sesuai dengan kaidah aturan oleh para pendahulu, ada musik yang berkembang sesuai dengan zaman yang ada di tengah masyarakat, dan ada pula yang hidup di luar dari musik pendukungnya.

Pada kesempatan kali ini penulis tertarik dengan kajian pola Rhythm musik tertabuhan/ perkusi yang ada dalam kesenian Minangkabau, baik itu pola Rhythm perkusi bernada (pitch) maupun tidak bernada (unpitch) yang akan digarap dalam bentuk permainan Modern Drum, nantinya diharapkan bisa menjadi sebuah bentuk seni pertunjukkan yang bertema Tradisi dan Modern maupun word music yang dituangkan dalam bentuk permainan Modern Drum tetapi tidak menggunakan pola Rhythm Barat melainkan pola dari kesenian Tradisional Minangkabau. Secara umum Drum Set biasanya dimainkan untuk mengiringi musik populer sebagai alas/ irama untuk memperjelas style dan pondasi dalam iringan musik populer agar musik yang dimainkan mempunyai arah dalam gaya musik.

Pengembangan Pola Minang Rhythm

Musik adalah hasil karya seni berupa bunyi yang dituangkan dalam bentuk suara yang disusun sedemikian rupa sebagai ungkapan perasaan dan pikiran penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu bunyi, melodi, irama, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai sumber kesatuan. Setiap suara baru bisa dikatakan musik jika mempunyai lima unsur pokok sebagai penunjang untuk tersusunnya bunyi-bunyian yang nantinya dapat dikatakan musik.

Topik yang dibahas dalam kajian ini mengerucut pada musik ritmis khususnya drum. Pada umumnya, permainan drum set lebih cenderung menggunakan pola musik barat. Tulisan ini menyajikan tentang bentuk permainan modern drum yang menggunakan pola etnis Minang yang dikemas dalam bentuk komposisi musik yang nantinya tidak menutup kemungkinan dapat dikolaborasikan dengan garapan musik melodi sehingga dapat melahirkan bentuk komposisi musik baru dan dapat disajikan dalam pertunjukkan musik.

Minang Rhythm adalah bentuk permainan modern drum yang menggunakan pola Rhythm tetabuhan etnis Minangkabau yang dikembangkan ke dalam pola tekhnik permainan drum. Pada umumnya alat musik Drum Set dimainkan dalam bentuk musik konvensional yang terpengaruh dari budaya barat seperti musik Pop, RnB, Jazz, Metal dan lain-lain. Struktur pola permainan musik barat bisa dikatakan sudah mempunyai bentuk baku/ umum yang dimainkan dalam musik barat seperti yang dijelaskan di atas.

Pada saat ini Minang Rhythm bisa dikatakan belum berkembang karena belum ada seniman khususnya drum yang memikirkan ide untuk mengembangkan pola tersebut yang dituangkan ke dalam bentuk garapan komposisi musik dan juga bisa dikatakan banyak juga musisi/ drummer yang kurang memahami bentuk musik tradisional baik secara bentuk garapan, pola permainan, maupun sajian pertunjukan. Hal ini dikarenakan musik tradisional kurang diminati oleh kalangan musisi muda pada era sekarang ini padahal musik tradisional Minangkabau merupakan salah satu kekayaan intelektual seniman terdahulu yang ada di Sumatera Barat, dapat kita lihat hanya beberapa saja generasi yang masih aktif dan bergerak untuk melestarikan musik tradisional Minang.

Bicara referensi garapan Minang Rthythm seperti yang dijelaskan di atas, pola permainan Minang Rhythm ke dalam bentuk garapan modern drum tidak terlepas dari pola musik tetabuhan yang ada di Minangkabau. Seperti contoh pola permainan Gandang tambua pariaman (fokus pada pola kureta mandaki) yang diaplikasikan kedalam garapan drum set. Tidak hanya Gandang Tambua, permainan talempong pacik juga menjadi sumber referensi utama dalam pengembangan pola Rhythm Minang ke dalam garapan Modern Drum.

Salah satu pola talempong pacik yang dikembangkan dalam permainan drum Minang Rhythm adalah pola Tigo Duo, yang biasanya permainan pola talempong ini dimainkan lebih dari satu orang dalam sajian talempong pacik. Fokus garapan Minang Rhythm pola permainan talempong pacik yang pada umumnya dimainkan lebih dari satu orang, dalam garapan Minang Rhythm pada drum set akan dimainkan oleh satu orang saja dalam pencapaiannya. Pada garapan Minang Rhtyhm ke dalam pola drum set, yang menjadi fokus referensi garapan adalah pada pola Rhythm/pola irama talempong pacik bukan pada melodi talempong.

Pengembangan pola Rhythm talempong pacik juga dapat dimanfaatkan untuk latihan ostinato (pada istilah musik khususnya Drum set) secara praktek anggota tubuh si drummer yaitu antara tangan dan kaki bisa memainkan pola yang berbeda hingga menjadi bentuk satu kesatuan dalam memainkan bentuk musik Minang Rhythm.

Strategi Pengembangan Minang Rhythm

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk mengembangkan Minang Rhythm  agar dikenal oleh banyak kalangan musisi yaitu membuat konsep bentuk pola yang akan dikembangan dalam bentuk permainan modern drum. Dalam hal ini pola permainan musik perkusi Minang juga tidak menutup kemungkinan bisa dikembangkan ke dalam alat-alat musik melodis seperti biola, saxophone, piano dan lain-lain. Agar Minang rhythm dapat dikembangkan ke dalam bentuk komposisi musik yang utuh, tahap yang harus dijalankan adalah melakukan kolaborasi bersama seniman musik instrumen lainnya, khususnya instrumen musik melodi dan seniman Tradisional. Baik itu berkolaborasi dalam bentuk pertunjukan musik, latihan gabungan antara alat musik ritmis dan melodis.

Dalam proses pengembangan pola tetabuhan tradisional dalam bentuk garapan musik modern, hasil pencapaian yang diharapkan untuk kalangan musisi muda bisa lebih mengenal musik tradisional agar dapat menjaga kelestarian musik tradisional itu sendiri, dan pastinya lebih mengasah kreativitas yang capaiannya dapat lebih mencintai musik tradisional. Sisi lainnya garapan pengembangan Minang Rhythm ini juga bisa disajikan dalam bentuk pertunjukkan komposisi musik dengan tema musik tradisional ke garapan musik modern, garapan ini juga bisa digunakan sebagai backsound di platform media sosial pada zaman sekarang ini.

Untuk mengembangkan Minang Rhythm pastinya harus melakukan observasi/ riset lapangan. Langkahnya yaitu pengenalan terhadap warna bunyi, sajian garapan, bentuk pola yang dimainkan oleh seniman tradisional tersebut. Hal yang paling penting adalah melakukan proses pembelajaran dan latihan hingga mengikuti agenda pertunjukkan musik tradisional  agar dapat memahami maksud dan semiotik yang ada dalam musik tradisional tersebut.

Perfomance nantinya sangat mempengaruhi garapan Minang Rhythm agar lebih dapat dikenal kalangan seniman, dan diharapkan juga dapat menjadi topik diskusi dalam kalangan seniman akademis maupun non-akademis. Dalam hal ini Minang Rhythm harapannya dapat menjadi pencapaian atau acuan kurikulum dalam pendidikan seni musik baik formal maupun nonformal yang nantinya untuk generasi selanjutnya agar dapat lebih mengenal kesenian musik tradisional dalam bentuk yang lebih kreatif, tidak menutup kemungkinan juga generasi muda akan tertarik mempelajari musik tradisional dengan bentuk sajian original.[]

Asadul Haq
Pemerhati Budaya Minangkabau

Exit mobile version