PADANG, KLIKPOSITIF- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berharap hasil riset di Universitas Andalas tidak terhenti di akademi.
Menurut Sakti Wahyu, hasil riset memiliki peran penting dan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat. Salah satunya riset dibidang kesehatan.
“Saat ini banyak masyarakat yang berobat ke luar negeri, hak ini karena ketidakmampuan rumah sakit untuk mengobati sehingga pasien dibawa ke luar negeri,” ungkapnya, pada kegiatan launching Pusat Riset Stem Cell dan Biobank, Hilirisasi, Komersialisasi dan Bisnis Universitas Andalas, Kamis (16/3).
Padahal, lanjutnya Indonesia mempunyai banyak dokter yang memiliki kualitas dan rumah sakit juga banyak tersebar. Namun kenyataannya, masih ada produk kesehatan yang di impor dari luar.
Untuk itu, dia mendukung perguruan tinggi untuk mengembangkan hasil riset agar memberikannya dampak pada masyarakat banyak dan tidak perlu lagi masyarakat berobat jauh-jauh ke luar negeri.
“Rektor juga sudah menyebutkan berbagai capaian dan riset yang dilakukan Unand dan saya berharap riset itu terus dikembangkan, sehingga tidak ada lagi orang yang berobat ke luar negeri,” kata dia.
Ke depan, dia berharap perguruan tinggi aktif bekerja sama dengan pihak lain agar hasil riset bisa dikembangkan. Selain itu, dia juga menyebut kelemahan riset bukan terletak pada SDM namun lebih pada pola pikir yang tidak mau bekerjasama dengan pihak lain.
Artinya, bila ada hasil riset yang memerlukan dari tenaga teknik, maka dari tenaga teknik bisa turut mendorong perkembangan riset. Sehingga terwujudlah sebuah produk yang bermanfaat.
“Makanya saya mendukung adanya peluncuran pusat riset stem cell dan biobank, hilirisasi, komersialisasi dan bisnis dari Unand ini. Dimana hasil riset Unand ini bisa dikembangkan dengan cara bekerjasama dengan pihak lain,” tuturnya.
Dia juga berharap apa yang telah dilakukan Unand dapat memacu perguruan tinggi lainnya untuk ikut mengembangkan riset di masing-masing perguruan tinggi. Karena selain ada Unand yang memang menjadi salah satu perguruan tinggi yang terbaik di Indonesia, juga ada perguruan tinggi lainnya, yang seharusnya bisa untuk riset.
Tidak hanya di bidang kesehatan saja, Sakti Wahyu Trenggono juga melihat potensi pangan dari pariwisata juga patut ditindaklanjuti oleh Unand melalui sebuah riset.
Sementara itu, Rektor Unand Yuliandri juga mengatakan, Unand memiliki 134 departemen dan 1.430 peneliti. Untuk mengembangkan hasil riset memang dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain agar memberikan dampak yang luas.
“Unand berada di urutan sembilan untuk hal riset karena riset memang menjadi unggulan di Unand,” ujarnya.
Gubernur Sumbar Mahyeldi berharap kehadiran KKP di Unand dapat memberikan kabar yang menggembirakan pada masyarakat, dibanyak sektor terutama di sektor perikanan.
“Kita berhasil bisa dikembangkan untuk riset yang lainya, seperti riset pangan agar memberikan dampak secara langsung pada masyarakat,” kata gubernur.