PARIAMAN, KLIKPOSITIF — Selepas pertandingan uji coba, seorang tokoh meneriakkan โayo kumpulkan sampah sisa minum dan makanโ. Lebih lanjut sang tokoh menegaskan kembali โkita tunjukkan budaya asli kita, kebersihan sebagian dari imanโ, ayooo bergerak beberesโ.
Pemain dan jajaran official bergerak mengumpulkan sampah. Alhamdulillah.
Sayangnya saat tumpukan sampah diangkat dan dibawa ke lokasi tumpukan ternyata tidak ketemu lokasinya. Kemudian bertanya ke masyarakat sekitar โPak, Buk, ini sampah kami tarok dimana?โ
Bapak dan Ibuk setempat menjawab โbuang saja agak jauh dengan cara melempar yg kuat kuat kantong dan kardus berisi sampah ituโ.
Kami melihat ke belakang ternyata ada jurang, kami berpikir โmasak ke situ sih?โ Lantas kami tarok saja kardus berisi sampah dan kantong berisi sampah di area belakang.
Eealah, malah kami ditegur โjangan disitu, segera lempar saja yg jauh jauhโ dengan nada agak keras.
Sebegitunya mentalitas mengenai sampah ini. Karena kami bukan di wilayah kami maka kami tak bisa apa apa lagi. Padahal itu jurang adalah karya Allah yang luar biasa yang seharusnya dijaga dari pencemaran lingkungan termasuk dari pencemaran sampah dan dampaknya.
Ini sungguh memprihatinkan perihal mentalitas menangani sampah ini. Semoga Allah gerakkan hati siapa saja untuk peduli sampah peduli lingkungan. Mari kita retaskan mentalitas peduli sampah.
Kebersihan sebagian dari iman. Ya Allah ampuni kami, yang masih belum peduli peduli juga dalam menjaga kebersihan.