Mengenal Iis Kuswara, Peracik Jamu Tradisional dari Agam

Bahan-bahan jamu tradisional ini sendiri sangat mudah didapatkan. Selain ada di dijual di pasar tradisional, bahan-bahannya juga banyak ditemui di sekitar lingkungan masyarakat

Iis Kuswara memperagakan cara pembuatan jamu tradisional kepada anggota Ipemi Agam di Green House Lezatta, Selasa (26/10/2021)

Iis Kuswara memperagakan cara pembuatan jamu tradisional kepada anggota Ipemi Agam di Green House Lezatta, Selasa (26/10/2021) (KLIKPOSITIF/Haswandi)

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

AGAM, KLIKPOSITIF – Jamu adalah minuman tradisional Indonesia, yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah didapatkan.

Meski minuman ini bisa dikatakan ampuh untuk menjaga kesehatan, namun tidak banyak orang yang mampu meraciknya.

Iis Kuswara, merupakan salah seorang warga Gaduik Agam, Sumbar, yang masih melestarikan minuman kaya manfaat itu.

Meracik jamu tradisional ditekuninya sudah sejak lama, yang diwariskan oleh keluarganya secara turun temurun.

“Ini warisan turun menurun keluarga saya. Jauh sebelum saya dilahirkan, nenek saya telah membuat dan menjual jamu. Bahkan setelah orangtua saya tiada, saya melanjutkan membuat jamu mulai tahun 90-an,” ujar Iis Kuswara saat ditemui klikpositif disela-sela pelatihan pembuatan jamu tradisional di Green House Lezatta, Selasa 26 Oktober 2021.

Menurut Iis, panggilan akrab Iis Kuswara, bahan-bahan jamu tradisional ini sendiri sangat mudah didapatkan. Selain ada di dijual di pasar tradisional, bahan-bahannya juga banyak ditemui di sekitar lingkungan masyarakat.

“Seperti kunyit, daun sirih dan jahe, itu bumbu dapur dan bahan jamu yang sangat bermanfaat dan mudah didapatkan,” ulas Iis.

Iis menyebut, jamu ini banyak sekali manfaatnya, di antaranya berfungsi sebagai antibiotik alami, mengatasi nyeri sendi, mengatasi peradangan, mengantisipasi penyakit kanker, mengatasi obesitas, serta banyak lagi manfaat lainnya, terutama untuk perempuan.

Dulu, untuk memasarkan jamu tradiosional ini, Iis tidak membuka kedai dan tidak menjajakannya. Namun, ia memanfaatkan promosi dari mulut ke mulut. Artinya, ada teman yang mempromosikannya kepada orang lain.

“Kami sekeluarga rutin meminum jamu setiap hari dan itu membuat orang lain banyak tertarik. Dari situlah promosi dari teman ke teman. Kalau ada pesanan kami antar langsung ke rumah, atau orang tersebut datang ke rumah kami,” jelas Iis.

Namun saat ini, zaman digital membuatnya juga terjun ke dunia online dan memasarkannya melalui berbagai media sosial.

Untuk jamu beras kencur dijual 30 ribu perbotol, jamu kunyit asam 35 ribu perbotol, serta kunyit asam plus khusus wanita dijual 40 ribu perbotol. Satu botol berisi sekitar 400 mili, atau bisa untuk tiga gelas. Jika tertarik, anda bisa memesannya di nomor 0853783345.

Sementara itu, Ketua Ipemi (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) Agam, Eliana mengatakan, pelatihan pembuatan jamu tradisional bagi anggota Ipemi Agam ini diharapkan bisa melestarikan budaya pembuatan jamu dan membiasakan diri untuk meminum jamu.

“Selain bermanfaat bagi kesehatan, jamu ini juga bisa dijadikan sumber pendapatan bagi anggota Ipemi Agam. Ipemi Agam akan terus memberi keterampilan pada anggotanya, agar bisa mandiri dan menjadi pengusaha yang sukses,” ujar Eliana.

Exit mobile version