Melihat Club Como 1907 dari Perspektif Perencanaan Humas

KLIKPOSITIF – Klub sepakbola asal Italia COMO 1907 berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia khususnya para pencinta sepakbola.

Klub asal Italia utara ini naik ke kasta tertinggi liga Italia seri A setelah memantapkan posisi sebagai juara 2 dipenghujung musim 2023/2024. Terakhir kali pemain merasakan atmosfer serie A pada tahun 2003 yang lalu.

Tentu tidak hanya itu yang membuat publik sepakbola Indonesia melirik Como 1907. Dibalik kesuksesan Como 1907 ada nama Hartono bersaudara, orang Indonesia, sebagai pemilik klub. Pemilik Djarum ini membeli Como 1907 pada tahun 2019 saat kondisi klub hampir bangkrut dan bermain diliga amatir.

Hartono bersaudara melakukan pembenahan dari berbagai sisi untuk mengangkat nama Como 1907. Klub yang tidak dilirik saat itu dengan suntikan dana Hartono bersaudara, membenahi manajemen, memperbaiki stadion dan tentu saja pemain.

Perlahan klub ini berada diseri D, seri C, seri B dan dalam lima tahun masuk ke seri A. Lebih daripada itu, keberadaan Hartono bersaudara kemudian juga mampu membuat Como 1907 makin diminati publik eksternalnya. Sehingga menarik untuk melihat Como 1907 dari perspektif kehumasan.

Dalam sebuah wawancara, perwakilan pemilik Como 1907, Mirwan Suwarso menceritakan bagaimana Como 1907 dibangun kembali namanya. Masyarakat Como sendiri telah pesimis melihat klub kota mereka.

Namun pengalaman di Djarum membuat pemilik baru Como 1907 tahu betul langkah apa yang harus diambil untuk mengangkat kembali nama Como 1907 ditengah masyarakat sekaligus masuk keperbincangan sepakbola Italia.

Langkah awal yang diambil oleh Como 1907 adalah melakukan analisis data, mereka membentuk tim data terbaik. Como 1907 mulai merekrut analis data terbaik didunia yang diambil dari klub klub terbesar didunia. Bahkan mereka juga merekrut analis data diluar sepakbola.

Para analis mumpuni ini melakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threaten). Sehingga akhirnya didapatlah kesimpulan, langkah terbaik apa yang harus diambil.

Menurut Rangkuti (2009) melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dapat diketahui berbagai faktor yang membangun maupun yang menjadi penghambat dalam perusahaan.

Menghindarkan sebuah perusahaan dari ketidakpastian sehingga perencanaan tepat sasaran. Agar sebuah formulasi strategi dapat efektif, perlu dipahami secara jelas misi dan tujuan perusahaan. Kemudian segala kekuatan, kelemahan yang dimiliki perusahaan dikaitkan dengan pengaruh lingkungan.

Selanjutnya, analisis SWOT dapat direncanakan dalam suatu kerangka kerja dengan cara penggabungan atau kombinasi antar unsur-unsur. Sehingga dapat dilakukan perumusan strategi (strategi SO, ST, WO, WT) untuk disesuaikan dengan situasi atau posisi melalui kebijakan dan ketetapan oleh perusahaan baik dalam menghadapi internal maupun eksternal.

Dari analisis SWOT, yang dilakukan oleh Como 1907 adalah merombak total manajemen. Struktur organisasi benar benar dirubah. Manajemen lama betul betul diganti. Analisa awal membuat mereka bisa menentukan rencana dengan baik, bagaimana merekrut pemain, merubah citra dan performa klub. Disetiap departemen dipastikan hanya ada orang orang kompeten yang berkerja dengan sistem kolaborasi dan hasilnya promosi ke kasta tertinggi.

Menurut perwakilan Como 1907, Mirwan Suwarso, pada saat awal awal mereka mengambil alih Como 1907, hampir tak ada yang mengenakan jersey Como sebagai klub kebanggaan mereka. Pihaknya kemudian memutuskan cara terbaik untuk mengembangkan publik eksternal Como 1907.

Menarik apa yang dilakukan kemudian oleh tim public relation Como 1907. Setiap ada bayi yang terlahir di kota Como, maka perwakilan perusahaan akan memberikan paket baju bayi dengan desain dan logo Como 1907.

Selain itu para bayi ini juga langsung dibekali dengan tiket terusan selama satu musim yang bisa digunakan kapanpun bayi bayi mungil tersebut kemudian cukup usia untuk datang kestadion dan menonton pertandingan.

Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam bukunya berjudul Effective Public Relations, menyebutkan ada 4 strategi humas yang bisa dijalankan yaitu fact finding yaitu proses pencarian data dan fakta yang relevan, perencanaan untuk menyusun langkah selanjutnya, action dan communication yang sekarang bisa dimaknai sangat luas, terakhir evaluation.

Fakta bahwa tidak ada yang menggunakan baju Como 1907 mengarahkan pada program baju bayi Como 1907. Tim humas menyusun langkah dan menentukan aksi dan komunikasi seperti apa yang harus dilakukan kepada publik eksternal. Lalu mereka melengkapi evaluasinya dengan strategi berikutnya.

Tim humas membagi bagi tiket gratis untuk anak berusia 13 tahun. Mereka bisa datang kestadion tanpa membayar.

Langkah ini diambil dengan pertimbangan bahwa anak anak itu tidak akan mungkin datang sendiri kestadion. Sudah tentu mereka akan membawa serta orangtuanya untuk menemani.

Ada satu teori yang dinamakan teori media richness. Ini adalah sebuah konsep dalam komunikasi yang dikembangkan oleh Richard L. Daft dan Robert H. Lengel pada tahun 1986.

Teori ini berfokus pada kemampuan media komunikasi untuk mengirimkan informasi dan bagaimana media yang berbeda dapat mengatasi ketidakpastian dan ambiguitas dalam komunikasi.

Pada teori media richness, ada hirarki. Terendah adalah brosur atau selebaran, lalu memo atau pesan tertulis, email, telepon, video conferencing dan tatap muka sebagai hirarki tertinggi.

Langkah langkah strategis ini perlahan mampu memompa animo masyarakat. Perhatian masyarakat pada Como 1907 yang minim mulai berubah. Stadion yang tadinya cenderung sepi perlahan ramai.

Pertandingan klub Como 1907 lama kelamaan mulai dipadati penonton hingga selalu penuh. Mirwan juga mengklaim baju Como 1907 juga sudah dipakai dimana mana.

Sangat menarik jika kita menyimak bagaimana kemudian komunikasi membangun mitos. Dalam mitos ada persepsi, makna dan keyakinan. Inilah yang kemudian menggerakkan orang, menjadi bahan bakar untuk menggerakkan publik eksternal.

Menyetir publik esternal tersebut untuk bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan tanpa melakukan pemaksaan.

Dapat dikatakan Como 1907 mengenali dengan sangat baik publik internal dan eksternal mereka. Inilah yang membuat mereka mampu menyusun strategi brilian untuk berkembang.

Menarik untuk melihat sepak terjang mereka kembali diserie A. Karena statistik telah mengatakan lima puluh persen tim promosi serie A akan langsung degradasi dimusim berikutnya, dan tujuh puluh lima persen tim yang naik ke serie A akan degradasi ditahun kedua jika mereka mampu bertahan ditahun pertama. Betul betul tantangan yang berat. Tetapi seperti filosofi bola itu bundar, tak semua bisa ditebak diawal. Kita nantikan saja.

 

Oleh : Yeni Maiasnita (Penulis adalah Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)

Exit mobile version