PESSEL, KLIKPOSITIF- Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sepakat mengamanahkan masa depan daerah berjuluk “Negeri Sejuta Pesona’ itu pada Rusma Yul Anwar selama lima tahun ke depan.
Mereka menilai visi-misi Rusma Yul Anwar sesuai dengan kebutuhan daerah, yakni penguatan Sumber Daya Manusia. Pesisir Selatan wajib putera-puterinya untuk mampu mengelola melimpahnya potensi sumber daya alam.
“Kalau ini kokoh, Insya Allah pembangunan yang lain pasti terlaksana,” ungkap Syafril salah seorang tokoh masyarakat di Painan, Kamis 20 November
Rusma Yul Anwar merupakan bupati Pesisir Selatan 2020-2024, mengalahkan calon dua kandidat lainnya, termasuk petahana Hendra Joni. Rusma yang saat itu wakil bupati unggul dengan perolehan suara lebih dari 57 persen.
Capaian itu tidak sekedar menempatkan guru sekolah itu sebagai pemenang Pilkada, tapi juga pemegang kedaulatan rakyat dengan mengusung peningkatan kualitas sumber daya manusia berbasis pendidikan dan kesehatan sebagai jargon.
Syafril melanjutkan selain visi yang diusung sesuai kebutuhan daerah, Rusma konsisten dalam melaksanakannya, sehingga nyaris semua indikator pembangunan tumbuh positif.
Capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang telah disepakati bersama wakil rakyat (DPRD) tercapai di atas rerata target yang ditetapkan. Beberapa diantaranya berbalik dari minus menjadi plus.
Sebagai contoh pertumbuhan ekonomi yang pada 2020 atau akhir kepemimpinan Bupati Hendra Joni terjerembab hingga ke titik nadir, yakni -1,11 persen, namun kini kembali tumbuh positif di atas empat persen.
Begitu juga halnya dengan lapangan usaha unggulan seperti pertanian dan industri pengolahan. Kinerjanya terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) melebihi ausmsi RPJMD
Buah manis yang diberikan Rusma untuk Pesisir Selatan atas komitmennya sebagai mandataris rakyat. Ia tampil dengan gaya kepemimpinan yang khas, sehingga tidak ada polemik dalam pelaksanaan pembangunan.
Sebagai pitera daerah, Keberpihakannya pada masa depan tanah tumpah darahnya sungguh tidak dapat diragukan. Ia menjadikan potensi unggulan lokal (sektor primer) sebagai basis utama menuju kemandirian ekonomi.
Ia sangat saklek dalam membelanjakan uang rakyat. Tidak menghambur-hamburkan untuk yang sifatnya show. Sekedar tampak megah, tapi rapuh secara fundamen. Biang kerok anjloknya indikator makro beberapa tahun lalu.
“Karena pada masa itu tumbuh tidak pada basisnya, sehingga akarnya tidak kuat. Kena terpa badai sedikit tumbang dia,” terangnya.
Ia pun piawai memilih pembantunya di jajaran eselon II. Para profesional dan ASN yang telah teruji kemampuannya. Baginya seluruh sektor merupa prioritas, tapi harus ada skala prioritas.
Ibarat melewati jalan sempit, ada yang dahulu dan ada mesti didahulukan. Sebagian orang bertanya apa yang telah ia bangun dan ada juga kenapa tidak bangun yang itu saja dulu biar kelihatan sama publik.
Bagi mereka yang tulus pada daerah memuji kebijakannya. Memang sebagai politisi Rusma tidak menampik akan kebutuhan popularitas guna mendongkrak elektabilitasnya. Bukan itu yang utama. Tidak soal apa yang ia dapatkan.
Akan tetapi tentang bagaimana menjadikan apa yang ia perbuat bermanfaat bagi orang banyak dan daerah. Ia rela tidak populis demi masa depan Pesisir Selatan. Baginya mandat rakyat di atas segalanya. (Rls***)