Mantan Napiter: Seorang Intoleran dan Radikal Belum Tentu Teroris

Ia juga berpandapat radikalisme dan terorisme lahir dari pemahaman yang salah terhadap agama.

.

. (Net)

Klikpositif PATWAL Honda Periode 18 - 30 April 2025

KLIKPOSITIF – Mantan militan Alqaeda, Sofyan Tsauri, mengatakan seorang intoleran dan radikal belum tentu seorang teroris, tetapi semua teroris berangkat dari intoleran.

“Dalam menangani fenomena sosial di masyarakat kita tidak bisa hitam putih, hari ini kita melihat syariat islam itu seperti melihat matematika hitam putih,” kata Sofyan.

Ia juga berpandapat radikalisme dan terorisme lahir dari pemahaman yang salah terhadap agama.

Hal itu menururtnya terjadi karena belajar tidak menggunakan sanad yang kuat dan memiliki guru yang tidak kredibel.

“Maka betul apa yang dibicarakan Syekh Yusuf Al Qaradhawi bahwa biang daripada ekstremisme, terorisme, radikalisme itu adalah literasi beragama,” kata Sofyan yang pernah aktif dalam pelatihan ikhwan di Aceh, dilansir dari laman MUI.

Dia mengatakan, pemahaman yang salah ini berulang dimana dahulu pernah muncul kaum khawarij.

Sofyan mengutip Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fath al-Bari yang mengatakan bahwa metodologi utama kelompok takfiri dari zaman ke zaman yaitu mereka mengkafirkan akan sebab dosa dan meyakini sebuah dosa yang sebetulnya bukan dosa.

“Salah apa pendiri bangsa ini ketika menerima konsep Piagam Jakarta dan Pancasila lalu dihukumi kekafiran?,” tutur dia.

Dia menyebutkan, perilaku toleransi dan menghargai sesama manusia menjadi nilai dasar yang perlu dijaga agar terhindar dari terorisme dan ekstremisme.

Exit mobile version