TANAH DATAR, KLIKPOSITIF – Bupati Tanah Datar Eka Putra mengharapkan ratusan mantan anggota NII (Negara Islam Indonesia) dapat hidup normal.
Ini karena mereka yang sebelumnya sempat terbujuk rayu NII, kini telah melakukan baiat setia kepada NKRI.
“Mereka yang sudah di baiat untuk dapat kembali hidup normal lagi di tengah masyarakat,” kata Bupati usai prosesi baiat di Gedung Nasional Maharajo Dirajo Batusangkar, Jumat 29 April 2022.
Ada sebanyak 518 orang yang mengikuti pembaiatan di beberapa daerah di Sumbar.
Seperti di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Limapuluh Kota.
Selain itu juga ada di Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh dan Kota Padang.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Kapolda Irjen Pol Teddy Minahasa, Danrem 032/Wirabraja Brigjend TNI Purmanto, menghadiri prosesi tersebut.
Selain itu, juga hadir Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, dan Ketua DPRD Tanah Datar Rony Mulyadi.
Bupati Eka menyampaikan banyak tokoh nasional yang lahir dari Minangkabau dan telah membuktikan kecintaanya kepada NKRI.
“Kita semua berkewajiban menjaga warisan leluhur ini, jangan menodainya dengan paham radikal yang dapat meruntuhkan NKRI,” tutur Eka.
Bupati menyebut ada sebanyak 120 orang dari 518 orang mantan anggota NII berasal dari Tanah Datar yang sudah di baiat.
Sementara sisanya sebanyak 91 orang juga segera melakukan baiat setia NKRI.
Eka menjelaskan di Tanah Datar penyebaran paham ideologi NII ini tersebar di lima kecamatan dan 8 nagari.
Rinciannya adalah yakni Nagari Barulak, Tanjung Alam, Salimpaung, Tabek Patah, Sungai Patai, Sungai Tarab dan Simawang.
Paham Pemecah Umat
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan melalui pembaiatan dan pengucapan sumpah setia NKRI, masyarakat hendaknya menyadari kekhilafannya.
Kejadian itu akan menjadi pelajaran berharga, guna menata diri lebih baik ke depannya.
“Kita semua adalah umat terbaik, umat yang tidak merugikan atau menyusahkan orang lain, maka jauhilah pemahaman yang mampu memecah belah kesatuan dan persatuan umat,” tutur Mahyeldi.
Gubernur menyampaikan sebagai bangsa yang besar, masyarakat bertugas menjaga kesatuan NKRI dan menjadikannya bangsa yang terhormat.
“Rawat baik-baik kesatuan bangsa ini, seperti yang telah dilakukan tokoh-tokoh Minangkabau terdahulu, jangan sampai menciderainya, karena NKRI adalah harga mati,” ucap Mahyeldi.
Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa menegaskan anggota kelompok NII yang belum mencabut baiat dan mengucapkan ikrar setia kepada NKRI, untuk segera melakukannya.
Paling lambat hingga 20 Mei 2022 yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (HKN).
“Saya akan tegakkan hukum negara sekeras-kerasnya. Saya beri waktu untuk mencabut Baiat dan mengucapkan sumpah setia kepada NKRI dan Pancasila paling lambat 20 Mei mendatang,” kata Teddy.
Kapolda menyebut pihaknya siap menjamin keamanan bagi yang telah mencabut baiat dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
*
👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.