KLIKPOSITIF — Bekerja di Jepang menjadi salah satu peluang besar bagi lulusan SMA/SMK yang ingin memaksimalkan potensinya di bidang industri.
Selain itu, bertambahnya jumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) ke Jepang di Indonesia turut memberikan kontribusi dan bantuan bagi mereka dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan.
Waktu belajar yang singkat disertai dengan metode pembelajaran yang optimal menjadikan calon pekerja dapat dengan cepat siap untuk bekerja di tempat yang diinginkan.
Saat ini Jepang sedang membutuhkan sekitar empat juta tenaga kerja dan kebutuhan ini akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, Manpower Indonesia Jepang hadir di Bandung untuk memberikan wadah kepada calon pekerja ke Jepang serta membuka peluang bagi lulusan minimal SMA/SMK yang ingin bekerja di Jepang.
CEO Manpower Indonesia Jepang, Albertus Prasetyo, atau yang lebih dikenal dengan panggilan “Arbee”, mengatakan bahwa Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang luar biasa.
Pengiriman tenaga kerja ke Jepang menjadi sebuah bentuk diplomasi agar dapat melakukan kerja sama yang memberikan hasil semaksimal mungkin bagi pihak Jepang maupun Indonesia.
“Manpower Indonesia Jepang adalah bentuk kerja sama yang lebih holistis antara pihak PT. Indonesia Research Institute Japan di Indonesia dengan Work Vision Cooperative di Jepang,” ujar Arbee saat menyampaikan sambutan di Manpower Indonesia Jepang, Kompleks Segitiga Emas Kosambi D 15 Jl. Ahmad Yani, Merdeka, Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (01/12/2022).
Beliau juga menjelaskan bahwa Manpower Indonesia Jepang akan menjadi Sending Organization (SO) namun tidak menutup kemungkinan bahwa kelak Manpower Indonesia Jepang ingin bekerja sama dengan berbagai universitas, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) lain, dan Sending Organization (SO) yang sudah ada di Indonesia.
Hal ini dikarenakan kemampuan Manpower Indonesia Jepang saat ini hanya bisa mengirimkan 80 orang, sedangkan kebutuhan tenaga kerja di Jepang sebanyak 4 juta orang.
“Jumlah tenaga kerja asal Vietnam di Jepang yakni sekitar 370.000 orang, sedangkan jumlah tenaga kerja asal Indonesia hanya sekitar 60.000 orang saja. Apabila kita ingin mengirim satu juta orang Indonesia yang berkualitas ke Jepang, maka niscaya kita harus bersinergi dan membangun LPK dan SO yang berkualitas sehingga siswa dapat berkarir, bertumbuh, dan kuat untuk bekerja di Jepang,” ujar Arbee.
Investor Manpower Indonesia Jepang, Higashi Kazuki, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan tenaga kerja asal Vietnam sebanyak 300 orang ke Jepang setiap tahun.
“Jumlah tenaga kerja di Jepang saat ini sekitar 1,5 juta orang dan 33% di antaranya merupakan tenaga kerja yang berstatus sebagai pemagang. Dari jumlah pemagang tersebut sebanyak 50% di dalamnya merupakan tenaga kerja asal Vietnam, sedangkan tenaga kerja asal Indonesia hanya 8%. Saya yakin bahwa kelak akan terjadi perubahan yang mana tenaga kerja asal Vietnam akan tergantikan oleh tenaga kerja asal Indonesia,” ujar Higashi saat menyampaikan sambutan di Manpower Indonesia Jepang, Kompleks Segitiga Emas Kosambi D 15 Jl. Ahmad Yani, Merdeka, Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (01/12/2022).
“Melalui Manpower Indonesia Jepang kami ingin bersinergi dan berkembang di Indonesia serta mengharapkan terciptanya suasana kerja sama yang semakin baik di tahun yang akan datang,” tambahnya.
Melalui program pembelajaran dan akomodasi pelatihan yang ditawarkan serta fasilitas belajar dengan nuansa Jepang, Manpower Indonesia Jepang hadir sebagai salah satu LPK di Bandung yang berkomitmen untuk menyiapkan calon pekerja yang berkualitas dan unggul. (*)