PADANG, KLIKPOSITIF – Komunitas Semen Padang Runners (SP Runners) ternyata tidak hanya sebagai komunitas lari di pelbagai medan. Mendaki gunung bagi komunitas ini, rupanya jua menjadi rutinitas yang sering dilakukan untuk mengasah ketahanan fisik.
Kekinian, komunitas ini baru saja melakukan misi Seven Summits Central Java In Seven Days ke Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Ungaran, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Selamat. Bahkan, misi itu diselesaikan dalam waktu 6 hari.
“Seven Summits ini kami lakukan pada 22-27 Mei kemarin. Target kami 7 hari, alhamdulillah selesai dalam waktu 6 hari. Artinya, ada 2 puncak gunung yang kami daki dalam 1 hari, yaitu Gunung Andong dan Ungara,” kata anggota SP Runers, Nurita Handayani, Kamis, (9/6/2022).
Anggota SP Runners yang mengikuti misi pendakian ke 7 puncak gunung di Jawa Tengah ini, kata Nurita melanjutkan, terdiri dari tiga orang. Selain dirinya, dua orang lainnya adalah Salmond Pilima dan Imam Al Akbar.
Ide Seven Summits Central Java In Seven Days ini muncul, mengingat event run dari tahun ke tahun memiliki tantangan yang semakin berat. Seperti pada event Mandalika Ultra Trail yang diikuti oleh SP Runners pada Desember 2021.
Kemudian, juga ada event Rinjani100 yang rutin digelar setiap bulan Juni sejak pertama kali digelar pada tahun 2014. Rinjani100 itu merupakan event bergensi untuk trail. Ada banyak kategori yang diselenggarakan, paling berat adalah kategori 162K.
Tahun depan, SP Runners berencana untuk ikut berpartisipasi pada event Rinjani100 tersebut. Untuk itu, Seven Summits Central Java In Seven Days adalah salah satu bagian untuk mempersiapkan diri jelang Rinjani100.
“Jadi, Seven Summits ini hanya challenge pribadi kami dari SP Runners, bukan event. Ini sengaja kami lakukan, karena mendaki gunung tidak hanya dapat mengasah ketahanan fisik, tapi juga menguji ketahanan mental, dan kesabaran. Sebab, mendaki gunung itu banyak tantangannya, sakitnya dan juga sulit,” ujar Nurita.
Nurita juga menyebut banyak tantangan yang tentunya tidak bisa dilupakan bagi dirinya pribadi, maupun bagi anggota SP Runners lainnya yang ikut melakukan pendakian Seven Summits. Semua tantangan tersebut berbeda-beda, dan pada umumnya berat.
Seperti di Gunung Lawu misalnya, tantangannya berupa track yang relatif landai, tidak teknikal, tapi panjang.ย Kemudian Gunung Sindoro, tracknya susah, karena banyak batuan dan saat melakukan pendakian, di kawasan tersebut sempat hujan.
Sedangkan di Gunung Sumbing, jalur menuju summitnya cukup berbahaya, karena melewati rute yang sempit dan jurang. “Jadi intinya, sulit untuk mengambarkan mana tantangan yang lebih berat, karena masing-masing gunung punya tantangan berbeda,” ungkap Nurita.
Meski begitu, Kepala Unit Sarana Umum PT Semen Padang ini mengatakan bahwa begitu sampai di puncak gunung, semua tantangan dan kesulitan yang dihadapi terbayar sudah oleh pemandangan menakjubkan yang mungkin tidak bisa dilihat tempat lain.
“Di puncak gunung, kita bisa melihat pemandangan 360 derajat. Kita melihat ciptaan Allah SWT yang tidak pernah kita dapat kalau kita berada di kaki gunung. Ditambah lagi udaranya yang bersih, juga menjadi sensasi tersendiri bagi kami,” kata Nurita.
Misi Seven Summits ini, sebut Nurita, bukan kali ini saja dilakukan, sebelumnya pada awal tahun 2022 ini, SP Runner juga menggelar Seven Summits Sumatera. Hanya saja, misi tersebut hingga kini belum sempat dituntaskan, karena masih 3 puncak gunung yang telah di daki.
Ke 3 puncak gunung itu adalah Gunung Merapi, Gunung Talang dan Gunung Singgalang. Sedangkan untuk 4 puncak gunung yang hingga kini belum didaki, yaitu Gunung Sago, Gunung Tandikek, Gunung Talamau dan Gunung Kerinci.
“Ini PR kami. Tahun ini Insya Allah akan kami selesaikan. Pendakian ini memang sengaja kami tunda, karena lokasinya kan masih di Sumatera, yang tentunya bisa kami lakukan kapan saja. beda dengan Seven Summits Java, karena Jawa itu kan jauh dan tidak mungkin harus bolak balik,” bebernya.
Nurita juga mengatakan bahwa bagi dirinya pribadi, mendaki gunung sebenarnya bukanlah bagian dari hobinya. Tapi dengan adanya tantangan Seven Summit ini, dia pun mulai kecanduan untuk mendaki gunung.
“Hobi saya dari awal itu hanya lari. Tapi sejak pertama kali mendaki gunung, yaitu pada misi Seven Summits Sumatera yang diawali ke Gunung Merapi pada 19 Januari kemarin, saya menjadi ketagihan mendaki puncak gunung,” ujarnya.
“Mendaki gunung itu tidak hanya benar-benar menguji ketahanan mental, fisik, dan kesabaran. Mendaki gunung butuh kerjasama tim. Kita harus saling support, karena apapun yang terjadi di alam, hanya kita satu tim yang melaluinya,” imbuh Nurita.
Hal yang sama juga disampaikan Salmond Pilima. Kata dia, dirinya ikut misi Seven Summits Central Java In Seven Days, juga dalam rangka untuk mempersiapkan diri pada ajang Run To Care yang digelar pada 29-30 Juli 2022 di Medan, yaitu dari Prapat ke Medan untuk kategori 150K.
“Run To Care itu merupakan event charity. Temanya, berlari demi keluarga rentan dan anak indonesia #bangkitbersama dari dampak pandemi. Saya mewakili SP Runners, akan ikut berpartisasi pada ajang charity Run To Care tersebut,” katanya.(*)