PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF — Putusnya jalur Bukittinggi – Padang akibat amblasnya jembatan Sungai Kalu Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman, Senin (10/12) malam lalu membuat para pengendara yang hendak menuju Padang atau sebaliknya harus menempuh perjalanan sedikit jauh melalui Malalak. Hal ini membuat ongkos angkutan umum dari Payakumbuh menuju Padang naik Rp 5000.
Kenaikan ongkos itu dilakukan para sopir untuk menutupi biaya operasional yang juga naik karena harus melewati jalur alternatif Sicincin – Malalak. “Karena harus lewat Malalak ongkos terpaksa naik Rp5000. Hari biasa ongkos Payakumbuh – Padang itu Rp25 ribu, sekarang Rp30 ribu, kalau dari Mudiak (Suliki dan sekitarnya) biasanya Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu,” kata salah seorang sopir angkutan umum Payakumbuh – Padang, Andri kepada KLIKPOSITIF, Rabu 12 Desember 2018.
Meski ongkos Payakumbuh – Bukittinggi mengalami kenaikan, ia menyebut para penumpang tidak ada yang mengeluh karena cukup paham dengan kondisi yang dialami sopir. “Kalau protes tidak ada (dari penumpang), tapi memang jumpah penumpang mengalami penurunan karena kalau urusannya tidak terlalu mendesak masyarakat menunda keinginan ke Padang. Itu bukan karena ongkos tapi karena perjalanannya memakan waktu yang lama,” ujarnya.
Terkait kenaikan ongkos sendiri, Andri mengaku belum bisa memastikan sampai kapan kebijakan tersebut akan dilakukan. “Kita lihat dulu sampai kapan jalur ini kembali normal. Kalau jalur sudah normal tentu ongkos akan kembali normal juga,” katanya.
Seperti diketahui, amblasnya jembatan Sungai Kalu Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman, Senin (10/12) lalu membuat jalur Bukittinggi – Padang harus dialihkan melalui jalut altrlernatif Sicincin – Malalak.
Taufik Hidayat Kampai