PADANG, KLIKPOSITIF
– Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan era New Normal yang menjadi solusi bagi pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, membuat manajemen Citra Swalayan yang merupakan ritel terbesar di Sumbar, melakukan berbagai upaya agar tetap survive.
Owner Citra Swalayan Guspardi Gaus yang dihubungi via handphone mengatakan, dampak wabah Covid-19 dan pemberluakuan PSBB yang disusul dengan era New Normal, awalnya menjadi tantangan bagi Citra Swalayan. Namun begitu, Ia bersama manajemen tak patah arah. Berbagai upaya terus dilakukan agar tetap survive.
Alhasil, sejak pandemi hingga era New Normal, Citra Swalayan berhasil survive tanpa melakukan kebijakan pengurangan tenaga kerja maupun gaji karyawan. Bahkan jelang lebaran Idul Fitri kemarin, manajemen Citra Swalayan juga tetap memberikan hak-hak karyawan berupa Tunjangan Hari Raya (THR).
“Jadi, meskipun PSBB akibat pandemi Covid-19 cukup menguncang usaha ritel Citra Swalayan, alhamdulilah melalui berbagai upaya yang kami lakukan, Citra Swalayan akhirnya berhasil survive tanpa melakukan pengurangan karyawan,” kata anggota DPR RI dari Fraksi PAN Dapil II Sumbar itu kepada klikpositif.com, Senin, (15/6/2020)
Gusparsi menyebut, salah satu upaya yang dilakukan manajemen Citra Swalayan dalam mengahadapi PSBB hingga pemberlakuan New Nomal, yaitu melalui program Lawan Corona Belanja #DirumahAja dengan memanfaatkan aplikasi WhatsApp. Menurutnya, program lawan corona ini memberikan kemudahan bagi customer, karena customer tidak perlu harus datang ke toko Citra Swalayan.
“Customer tinggal kirim list belanja dan alamat rumah konsumen ke aplikasi WhatsApp Citra Swalayan. Kemudian, pesanan customer kami kirim ke alamat customer melalaui Ojol.
Aplikasi ini kami manfaatkan, juga bertujuan untuk memenuhui imbauan pemerintah agar masyarakat tidak keluar rumah,” ujarnya.
Terkait dengan pemberlakuan era New Normal, Direktur Citra Group yang menaungi usaha ritel Citra Swalayan, Redian Fikri Guspardi yang dihubungi via handphone menyampaikan, Citra Swalayan sangat berhati-hati dalam menetapkan protokol New Normal di seluruh outlet, karena Citra Swalayan merupakan entitas keramaian.
“Kami sangat hati-hati mengikuti protokol New Normal, karena Citra Swalayan bagian dari entitas keramaian. Ada beberapa hal yang ditekankan, yaitu setiap kasir wajib memakai fase fhield, karena kasir berinteraksi dengan customer. Kemudian, semua karyawan juga diwajibkan untuk pakai masker,” kata alumni program master di Hult Business School, Amerika itu.
Peraih gelar Doktor termuda diusia 25 tahun 10 bulan dari Universitas Teknologi Malaysia itu juga menyebut bahwa selain menggunakan masker dan fase fhield bagi kasir, di pintu masuk toko juga disediakan wastafel bagi costomer untuk mencuci tangan sebelum masuk toko. Kemudian sebelum masuk toko, costomer juga diperiksa suhu tubuhnya dengan alat termometer tembak.
“Jika ada costomer suhu tubuhnya melebihi 37,5, maka tidak diperbolehkan masuk toko dan kami pun akan menyarankan costomer untuk memanfaatkan program Lawan Corona Belanja #DirumahAja. Kemudian, mengatur jarak antrian di kasir. Kami dari manajemen Citra Swalayan berharap agar seluruh costomer mengikuti protokol New Normal sat belanja di Citra Swalayan,” beber putra Guspardi Gaus itu.
Ditambahkannya, Citra Swalayan saat ini memiliki 17 outlet yang tersebar di pelbagai daerah di Sumbar dan Pulau Jawa. Untuk Sumbar, katanya, 12 outlet berada di Kota Padang, 2 di Sijunjung dan 1 di Pasaman. Kemudian 2 outlet lagi, berada di Ciputat, Jakarta. “Dalam waktu dekat ini, kami juga akan meresmikan outlet baru kami di Tabing,” pungkas Redian.(*)