PADANG, KLIKPOSITIF — Beragam kerajinan dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ikut memeriahkan Festival Muaro Padang yang bertempat di sepanjang jalan Siti Nurbaya, Kamis (27/4/2023).
Di Pekan Ekonomi Kreatif, dari tangan manis para perajin, kemudian karya tersebut dapat bernilai jual dan bermanfaat. Bahkan, dari bahan yang sekiranya tidak terfikirkan akan menghasilkan, dapat membuahkan hasil.
Amaniarti (50), pelaku usaha kreatif UMKM Farilla Pot dari Pasir Parupuak Tabing sedari tahun 2019, menjelaskan ada tiga variasi kerajinan yang diolahnya dari limbah sabut kepala.
“Ada pot bunga, lalu ada kaligrafi, dan terakhir ada lukisan. Semua bahan itu dari olahan sabut kepala yang dijadikan karya seni yang bernilai dan berguna,” jelas Amaniarti.
Beragam kerajinan, tentunya memerlukan keahlian dan proses yang tidak sama. Pola, kerumitan, besarnya ukuran tentunya membutuhkan waktu, tenaga dan juga bahan tak sama.
“Kami juga bisa by request. Kalau pot bunga, bisa sehari jadi. Kaligrafi ini semingguan. Untuk lukisan karena paling besar bisa lebih dari dua bulanan. Kita juga mempertimbangkan cuaca untuk mengeringkan,” jelasnya.
Dalam pemasaran, dikatakan Amaniarti juga sudah melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman. Selain offline, juga dibuka melalui media sosial (online).
“Untuk harga juga variatif sekali. Pot bunga ini misalnya, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Lukisan mulai dari harga Rp2 juta. Terakhir kaligrafi, itu mulai dari Rp200 ribu,” cecarnya.
Siapa sangka, dengan menjual hasil limbah tersebut dapat menjadi profesi. Profesi yang mengandalkan ketekunan, ketelitian, kejelian dalam mengolah untuk menjadikan sesuatu.
“Alhamdulillah selama Festival Muaro Padang ini untuk pembelian sangat bagus. Contoh pot bunga ini, sehari bisa sampai Rp300 ribu. Semoga tahun besok ada lagi,” tuturnya.
Lebih lanjut, diharapkan agar ke depannya giat serupa atau hal baru dapat dihelat oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang.
“Kegiatan seperti ini kan sangat menarik. Baik bagi kami penjual dan pengunjung selama libur lebaran. Harapannya lebih sering sih, agar roda perekonomian di Kota Padang dapat berputar sangat baik,” tutupnya.