Kota Solok, Klikpositif – Pemerintah Kota Solok menargetkan penurunan signifikan angka prevalensi stunting pada tahun 2024. Bahkan, Wako Zul Elfian menargetkan angka prevalensi 1 digit. Lebih tinggi dari target nasional 14 persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (DPPKB) Kota Solok, Ardinal menyebutkan, pada tahun 2023, prevalensi stunting di Kota Solok tercatat di angka 18,1 persen dari 7.310 balita. Persentase tersebut terbilang cukup tinggi.
“Dari 100 anak, ada sebanyak 18 orang yang terindikasi stunting. Jumlah ini meningkat dari tahun 2021 lalu, dimana Kota Solok termasuk daerah terendah kasus stunting di Sumbar,” kata Ardinal, Kamis (25/1/2024).
Menurut Ardinal, angka kasus stunting menjadi perhatian serius dari Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar. Bahkan, Wako Solok menargetkan penurunan angka stunting di angka satu digit pada akhir tahun 2024 nanti.
Setidaknya, ada 4 sasaran dalam pencegahan dan penganggulangan kasus stunting yang menjadi prioritas. Mulai dari calon pengantin (Catin), ibu hamil, ibu melahirkan atau menyusui dan balita itu sendiri.
“Untuk Catin, idealnya 3 bulan sebelum menikah, sudah melapor ke tim pendamping keluarga. Dan kita sudah menjalin kerjasam dengan Kemenag Kota Solok terkait pendampingan terhadap catin. Mereka nanti didaftarkan dalam aplikasi Elsimil,” terang Ardinal.
Selain itu, DPPKB Kota Solok juga menjalankan sejumlah program lain dalam mendorong penanggulangan stunting. Salah satunya melalui program keluarga berencana (KB). Menata jumlah kelahiran, jarak waktu ideal dan usia melahirkan.
Secara umum, jelasnya, ada dua intervensi dalam penanganan dan pencegahan stunting. Intervensi sensistif, di sana ada program KB, sanitasi hingga pangan. Kemudian, intervensi spesisfik. Itu berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan, penimbangan bayi dan lainya.
“Jadi penanganan stunting ini tidak bisa oleh satu pihak saja, perlu kolaborasi semua lini. Dalam pencegahan di hulu, ada peran Dinkes, Ketahanan Pangan, DLH, DPPKB dan sejumlah pihak lainnya. Sementara di hilirnya, kita ada program bapak asuh dan lainnya,” tutup Ardinal.