Kota Solok Ajukan Program Pengolahan Sampah Ke KLHK, Budidaya Maggot Hingga Briket Plastik

Wali Kota Solok, H. Zul Elfian dan Kadis LH, H. Zulkifli saat menerima kunjungan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK di Kota Solok.(Prokomp)

Wali Kota Solok, H. Zul Elfian dan Kadis LH, H. Zulkifli saat menerima kunjungan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK di Kota Solok.(Prokomp)

Solok Kota, Klikpositif – Tim Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun Berbahaya (B3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengunjungi Kota Solok, Rabu (18/5/2022). Kunjungan itu dalam rangka pembinaan terhadap sistem tatakelola sampah, limbah dan B3.

Kepala Bidang Pemantauan dan Evaluasi Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun Berbahaya (B3) KLHK, Arie Sugasri bersama staf diterima Wali Kota Solok, H. Zul Elfian. Selain itu turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Zulkifli.

Dalam kesempatan itu, Arie Sugasri menyampaikan sejumlah program dari Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK untuk pengembangan pengelolaan sampah. Selain sumber masalah, sampah juga bisa mendatangkan manfaat jika dikelola dengan baik.

Merespon hal itu, Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar berharap, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK bisa mendukung terwujudnya Kota Solok sebagai kota kecil, hijau dan indah. Kota Solok sangat butuh pembinaan dari KLHK untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

“Tentunya, kami siap menerima dan menjadi daerah percontohan dari program-program dari Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK. Dengan dukungan ini, kami yakin Kota Solok bisa maju dalam pengelolaan sampah dan berdaya manfaat bagi masyarakat,” papar Zul Elfian.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Zulkifli mengatakan, produksi sampah di Kota Solok mencapai 45 ton dalam sehari. Angka itu bisa naik drastis saat momen-momen tertentu, terutama saat Ramadan.

“Kita masih sangat butuh dukungan fasilitas untuk pengolahan sampah di Kota Solok. Nanti kita ajukan ke Kementrian Lingkungan Hidup. Dengan inovasi yang berkembang, bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” terangnya.

Menurut, saat ini di Kota Solok sudah berkembang pemnafaatan sampah secara organik. Salah satunya melalui budidaya maggot. Kemudian juga pengolahan sampah menjadi pupuk kompos.

“Untuk pengolahan sampah an organik, kita nanti minta dukungan kementerian. Salah satunya fasilitas untuk pembuatan briket dari sampah berbahan plastik. Saat ini dalam pengembangan di Kota Sawahlunto, kita juga minta,” sebut alumni UMMY Solok itu.

Exit mobile version