BUKITTINGGI,KLIKPOSITIF – Bukittinggi adalah kota yang sarat dengan sejarah. Daerah ini bahkan pernah menjadi ibu kota Indonesia.
Hari ini, Minggu 22 Desember 2024, kota kelahiran Hatta itu merayakan Hari Jadi ke 240 tahun.
Saat ini, jumlah penduduk Bukittinggi diperkirakan berkisar 130 ribu jiwa yang tersebar di 3 kecamatan dan 24 kelurahan.
Penduduk asli Bukittinggi disebut Urang Kurai. Merekalah yang paling awal menghuni kota.
Buku Boekittinggi Tempo Doeloe karangan Zulqayyim, menyebut, penduduk Nagari Kurai dipercaya berasal dari 13 Ninik Mamak yang pindah dari Nagari Pariangan. Menurut Tambo, Pariangan adalah Nagari tertua di Minangkabau.
Setelah mengitari kaki Gunung Marapi kenarah timur dan mereka berbelok ke sebelah utara.
Daerah ini lalu mereka “taruko” untuk dijadikan pemukiman awal yang bernama Koto Jolang.
Dikutip dari KATASUMBAR, Koto Jolang atau bisa disebut Koto Jolong, terletak di Kelurahan Pakan Labuah.
Ke 13 Ninik Mamak kemudian mengembangkannya menjadi perkampungan pertama yang dinamakan menurut jumlah mereka yaitu Jorong Tigo Baleh.
Kemudian mereka berpencar menjadi dua bagian. Kelompok pertama terdiri dari 7 orang bergerak ke arah utara, daerah ini kemudian dinamakan Ikua Koto, kelompok kedua yang berjumlah 6 orang, bergerak ke arah selatan. Daerah ini kemudian dinamakan Kapalo Koto.
Penyebaran dari keturunan ke -13 ninik mamak ini pada akhirnya mendirikan 4 jorong lagi yakni Jorong Mandiangin, Jorong Gurun Panjang, Jorong Aua Birugo dan Jorong Koto Selayan.
Kelima Jorong ini kemudian membentuk sebuah Nagari bernama Kurai V Jorong. Adapun penduduknya disebut dengan Urang Kurai. Keturunan mereka inilah yang menjadi penduduk asli Kota Bukittinggi.
(*)