Konsorsium 3 Perguruan Tinggi Vokasi di Sumbar Gelar FGD Tentang Workforce Planning Berbasis Kebutuhan Daerah

Konsorsium 3 Perguruan Tinggi Vokasi di Sumbar Gelar FGD Tentang Workforce Planning Berbasis Kebutuhan Daerah

Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondro foto bersama dengan Konsorsium 3 Perguruan Tinggi Vokasi di Sumbar pada FGD Tentang Workforce Planning Berbasis Kebutuhan Daerah.

PADANG, KLIKPOSITIF – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, melalui konsorsium tiga Perguruan Tinggi Vokasi menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja (Workforce Planning) Berbasis Kebutuhan Daerah.

Bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), FGD itu digelar selama 2 hari (7-8) November 2023. FGD itu dibuka oleh Direktur Politeknik Negeri Padang Dr. Surfa Yondri, dan turut dihadiri perwakilan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, dan Sekolah Vokasi Universitas Negeri Padang.

Untuk pesertanya, berasal dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan dari asosiasi profesi, perwakilan PTV di Sumbar, perwakilan SMK di Sumbar, Lembaga kursus/pelatihan, media massa dan perwakilan lembaga terkait lainnya. FGD tersebut, digelar disalah satu hotel di Padang.

Direktur Politeknik Negeri Padang Dr. Surfa Yondri dalam sambutan menyampaikan bahwa FGD ini, bagian dari program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah, yang merupakan program untuk mensinergikan kemitraan dan menyatukan langkah satuan pendidikan vokasi dengan pemerintah daerah.

“Di Sumbar, program ini dilakukan oleh Konsorsium 3 Perguruan Tinggi Vokasi, yaitu Politeknik Negeri Padang, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, dan Sekolah Vokasi Universitas Negeri Padang. Program ini telah di launching secara resmi pada 16 Oktober kemarin oleh Gubernur Sumbar,” kata Surfa Yondi.

Program penguatan ekosistem kemitraan ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis isu atau kejadian (event) terkait ketenagakerjaan dan pendidikan vokasi di Sumbar, memetakan kecendrungan (trend) terkait ketenagakerjaan dan pendidikan vokasi di Sumbar.

“Selain itu, juga untuk membangun kaitan antara event dan tren, serta untuk mengembangkan beberapa skenario (scenario building) dalam perencanaan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan daerah berbasis pendidikan vokasi,” ungkap orang nomor satu di perguruan tinggi vokasi tersebut.

Disebutkannya, program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah ini juga ditujukan untuk menghasilkan ekosistem kemitraan yang pada akhirnya, bisa menyiapkan SDM yang siap pakai yang dapat mendorong pembangunan di daerah.

“Oleh karena itu, maka semua pihak harus berkolaborasi membangun kemitraan agar link and match pendidikan vokasi, dunia industri dan pemerintah daerah bisa terjalin denga baik, sehingga apa yang diharapkan pada program ini dapat tercapai,” ungkap Surfa Yondri.

Pada kesempatan itu, dia pun menyebutkan beberapa manfaat dari FGD tentang Workforce Planning Berbasis Kebutuhan Daerah. Beberapa di antaranya, kata dia, tersedianya dokumen workforce planning yang berisi informasi tentang bagaimana kebutuhan SDM yang sesuai dengan potensi daerah.

Kemudian, akan adanya ketersediaan SDM dari Satuan Pendidikan Vokasi. “Dokumen workforce planning ini nantinya juga akan menjadi kebijakan atau menjadi rujukan dalam pembangunan dan pengembangan pendidikan vokasi di Sumbar,” ujarnya.

Setelah FGD ini, dia berharap beberapa hal terkait dengan penyediaan SDM dan relevansinya dengan Satuan Pendidikan Vokasi yang ada di Sumbar dapat teridentifikasi dan dipetakan permasalahannya, serta dapat diatasi melalui perencanaan yang baik semua pemangku kepentingan.

FGD tentang Workforce Planning Berbasis Kebutuhan Daerah itu dilaksanakan dengan metode foresight. Foresight adalah sebuah metode atau cara untuk membentuk masa depan. Filsafat dasar dari foresight adalah masa depan itu tidak diperkirakan atau diprediksi tetapi dibentuk.(*)

Exit mobile version