Kisah Bripka Andi Saputra, Polisi Teladan Pahlawan Vaksinasi di Kota Solok

Bripka Andi Saputra (kanan) usai mengantar warga Kelurahan Laing vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Nan Balimo.(Dok. Bripka Andi Saputra)

Siang itu, cuaca cukup terik di Kampung Baru, kawasan Laing, Kota Solok. Seorang pria berseragam polisi tampak berjalan gontai, sembari mengerinyitkan keningnya yang panas dijilat matahari.

Dia menepi di sela rindang pepohonan, jalan setapak menuju rumah warga. Di tangannya, terselip sejumlah lembar kertas yang dibubuhi data vaksin Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

Pria itu adalah Bripka Andi Saputra, Bhayangkara Pembina Keamanan dan ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Laing, Kota Solok, Sumatra Barat.

Dia lalu mengetuk pintu rumah yang sedang ditujunya sembari berucap salam. “Wa’alaikumsalam, Eh, Pak Bhabin,” jawab wanita berbaju merah yang sedang menggendong anaknya sembari membukakan pintu.

“Uni dan keluarga sudah vaksin kan?,” tanya Bripka Andi sembari menjelaskan manfaat vaksinasi yang sedang digencarkan pemerintah. “Alhamdulillah Pak, vaksin pertama sudah,” kata wanita bernama Fitri itu.

Begitulah kegiatan yang dilakoni Bripka Andi Saputra, sejak program vaksinasi Covid-19 dimasifkan. Hampir setiap hari Andi berjalan dari pintu ke pintu rumah warga demi mengejar capaian vaksinasi.

Tak mudah meyakinkan masyarakat agar mau disuntik vaksin Covid-19. Meski sebenarnya, garansi kehalalan dan kesehatan vaksin telah diberikan pemerintah.

Serbuan hoaks soal vaksin yang bertebaran di media sosial, menjadi salah satu biang kerok pembuat ketakutan di tengah masyarakat. Tak sedikit yang berdalih takut disuntik karena berefek pada kesehatan, bahkan bisa memicu kematian.

“Awalnya saya takut divaksin, kan banyak informasi di medsos, kejadian aneh-aneh sesudah divaksin. Tapi dengan penjelasan dari pak Bhabin dan juga petugas kesehatan, jadi berani, dan tidak ada efeknya sampai saat ini” kata Fitri.

Memberikan pemahaman konprehensif tentang manfaat vaksinasi menjadi “senjata” pendekatan yang diterapkan Bripka Andi dalam meyakinkan masyarakat.

“Vaksin itu untuk merangsang kekebalan tubuh kita melawan virus Corona. Kalau tidak vaksin, kapan pandemi akan berakhir. Info-info aneh tentang vaksin di medsos itu hoaks,” tutur pria kelahiran 3 Juli 1988 itu.

Andi mengaku sudah memahami betul karakteristik masyarakat Laing. Sudah enam tahun lamanya dia bergaul dengan masyarakat. Bisa dibilang, tak ada masyarakat yang tak kenal dengan Babhinkantibmas itu.

Dengan pola sosialisasi tanpa pemaksaan, Andi berhasil membawa 850 orang wajib vaksin di Kelurahan Laing untuk menerima suntikan vaksinasi dosis pertama. Bahkan, vaksinasinya melampaui target.

Dari 13 kelurahan di Kota Solok, Bripka Andi Saputra termasuk paling berhasil dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Tercatat pada 22 Desember 2021, capaian vaksinasi dosis pertama sudah 100 persen.

“Alhamdulillah, Kelurahan Laing satu-satunya di Kota Solok yang mencapai 100 persen vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada Desember 2021, dan persentase tertinggi ke dua tingkat kelurahan di Sumatra Barat,” papar Bripka Andi Saputra saat berbincang dengan Klikpositif pada akhir Januari 2022 lalu.

Selain motivasi dari Kapolres Solok Kota, AKBP Ferry Suwandi, capaian itu juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah Kota Solok dan juga Bintara Pembina Desa (Bhabinsa) Laing, Sertu Herizon serta tim medis Puskesmas Nan Balimo.

Tim bekerja siang dan malam, tanpa mengenal lelah. Menurutnya, herd immunity menjadi sasaran agar kehidupan masyarakat kembali normal, ekonomi bangkit dan anak-anak kembali bersekolah seperti biasa.

Antar Jemput Warga Pakai Mobil Pribadi

Bripka Andi Saputra saat menemani warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Nan Balimo,Kota Solok.(Dok. Bripka Andi Saputra)

Selain gempuran hoaks, jauhnya akses ke pusat layanan vaksinasi Covid-19 juga menjadi tantangan bagi Bripka Andi Saputra. Pasalnya, jarak dari daerah terjauh lebih kurang 10 kilometer ke Puskesman Nan Balimo yang menjadi pusat vaksinasi di Kelurahan Laing.

Kendati masuk wilayah administratif kota, ternyata masih ada jalan berlumpur di kelurahan Laing, terutama kawasan Laing Pasir. Bahkan saat musim hujan, kendaraan tak bisa lewat. Kalau pun dipaksakan, bisa-bisa terjebak lumpur.

“Ada beberapa kilometer yang masih jalan tanah. Kalau sudah musim hujan, tak lagi bisa dilewati kendaraan. Ada jalur alternatif melalui kawasan Saok Laweh, tapi agak jauh,” terangnya.

Bagi Bripka Andi, kemauan warga untuk vaksin harus dibantu. Keterbatasan jarak dan ketiadaan kendaraan, bukanlah sebuah kendala. Dia bahkan rela memakai mobil pribadinya untuk mengangkut warga. Hanya sesekali dia menggunakan mobil patroli Polsek Solok Kota, atau sepeda motor Bhabinkamtibmas.

Layanan antar jemput yang dilakukan Bripka Andi Saputra, semakin memudahkan warga. Apalagi, ekonomi masyarakat juga terbilang sulit saat pandemi. Lebih-lebih mayoritas masyarakat Laing bekerja sebagai petani dan sopir truk.

Selain inisiatif antar jemput warga, Bripka Andi bersama tim vaksinasi kelurahan Laing juga kerap melakukan gebyar vaksinasi Covid-19 di sejumlah titik di kelurahan Laing.

Sesuai dengan program yang diluncurkan Polda Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin), petugas harus jemput bola ke tengah masyarakat. Usai divaksin, warga diberikan bantuan sembako.

Beda usia, beda pula cara pendekatannya. Untuk merangkul kawula muda agar mau divaksin, Bripka Andi memanfaatkan permainan game yang lagi hits saat ini, High Domino.

Bripka Andi Saputra memberikan chips gratis bagi remaja yang mau divaksin. Sebelumnya, mereka memang sudah bermain itu juga. Bripka Andi bahkan bisa menghabiskan puluhan B (Billion) untuk dibagikan.

“Ada remaja yang menawarkan, mereka mau vaksin tapi dikasih chips, bukan sembako. ya saya berikan. Kebetulan waktu itu sedang banyak,” kata Andi.

Kegigihan Bripka Andi dalam mengajak warga untuk vaksin, tidak berjalan mulus begitu saja. Dirinya bersama Bhabinsa pernah dicap sebagai pemicu meninggalnya salah seorang warga.

Kejadian itu berawal saat Andi mendatangi rumah seorang lansia tetua kampung untuk diajak vaksin. Malang, keesokan harinya, lansia itu meninggal.

Seketika, isu lansia meninggal usai divaksin merebak di tengah masyarakat Laing. Masyarakat pun menduga bahwa Bripka Andi telah membawa lansia itu untuk vaksin, padahal belum.

“Kata masyarakat, beliau meninggal karena baru saja divaksin. Padahal belum. Kami sempat dituding menjadi penyebabnya karena sebelumnya kami bertamu ke rumah beliau,” terangnya.

Awalnya, kejadian itu sempat membuat Andi gamang. Beruntung, anak dari lansia itu menjelaskan kejadian sebenarnya kepada masyarakat. Alhasil, persepsi masyarakat yang awalnya negatif, kembali membaik.

“Alhamdulillah, anak beliau berkenan memberikan penjelasan terhadap warga. Keselahpahaman yang terjadi bisa diluruskan, kalau tidak mungkin akan banyak warga yang akan menolak vaksin,” ceritanya.

Polisi Teladan

Bripka Andi Saputa (kanan) saat dianugerahi penghargaan oleh Kapolres Solok AKBP Ferru Suwandi.(Dok. Bripka Andi Saputra)

Berkat keberhasilannya mengajak masyarakat Kelurahan Laing untuk divaksin, Bripka Andi Saputra diganjar penghargaan oleh Kapolres Solok Kota, AKBP Ferry Suwandi pada awal Januari 2022.

Penghargaan itu diberikan kapolres karena Andi menjadi satu-satunya Bhabinkamtibmas yang berhasil mencapai 100 persen vaksinasi Covid-19 sampai akhir Desember 2021.

“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi untuk bekerja lebih maksimal lagi ke depannya,” papar Andi sembari memperlihatkan penghargaan yang diterimanya.

Bukan cuma sekali, suami dari Yulia Wismanora itu ternyata juga pernah diganjar penghargaan oleh Kapolres Solok Kota era AKBP Donny Setiawan.

Kala itu, Andi yang masih berdinas sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laing terpilih sebagai polisi teladan atau role model Polres Solok Kota.

Bripka Andi dinilai menjadi sosok polisi yang loyal terhadap isntitusi, selain itu, dirinya kerap berdinas melebihi jam kerja yang diberikan.

Bripka Andi Saputra sendiri mengawali karirnya sebagai polisi pada tahun 2007. Usai pendidikan polisi, pria kelahiran Kota Padang itu mutasi ke Polres Solok Kota. Dirinya sempat berdinas di bagian penjagaan selama satu tahun. Kemudian bergeser bagian Reskrim Polsek Kota Solok.

Sekitar Januari 2015, ayah dari Qeenan Uwais Al Qarni itu kemudian dipercaya menjadi Bhabinkamtibmas diKelurahan Laing, Kota Solok sampai sekarang.

Vaksinasi Kota Solok Lampaui Target Nasional

Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar menyerahkan penghargaan terhadap Polres Solok Kota dan Kodim 0309/Solok dalam percepatan vaksinasi Covid-19. (Prokomp)

Kota Solok menjadi salah satu daerah dengan capaian vaksinasi Covid-19 tertinggi di Sumatera Barat (Sumbar). Pencapaian itu adalah wujud dari ikhtiar Pemko Solok bersama stakholder terkait, termasuk TNI-Polri sebagai garda terdepan dalam menggenjot vaksinasi di Indonesia.

Peran Polri tak bisa dikesampingkan. Polisi berjuang dari pintu ke pintu rumah warga, menggeber vaksinasi demi tercapainya herd immunity (kekebalan komunal) target yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Berkat perjuangan Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa di Kota Solok, capaian vaksinasi dosis pertama Covid-19 Kota Solok tembus 72,5 persen pada akhir 2021. Melebihi taget nasional sebesar 70 persen yang ditetapkan pemerintah.

Khusus kelurahan Laing, capaiannya menembus angka 953 orang atau 111,9 persen untuk dosis pertama, dan 722 orang atau 84 persen untuk dosis ke dua.

Januari 2022, Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar menjamu secara khusus Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa yang menjadi pejuang vaksinasi di Kota Solok.

Saat itu, Wali Kota Solok mengatakan, kontribusi Polres dengan Bhabinkamtibmas dan Kodim 0309/Solok melalui Bhabinsanya menjadi kunci penting menyukseskan program vaksinasi di Kota Solok.

“Alhamdulillah, persentase vaksinasi Covid-19 Kota Solok melebihi target nasional,” ungkap pria yang pernah menjadi penyintas Covid-19 itu.

Kendati demikian, Wako tetap mengajak semua pihak untuk tetap bergandengan tangan menyelamatkan masyarakat dari ancaman Covid-19. Apalagi ke depan, pemerintah telah menargetkan vaksinasi untuk pelajar usia 6-11 tahun.

“Kami mengajak semua masyarakat menyukseskan vaksinasi Covid-19. Dengan terwujudnya kebalan komunal, kehidupan kita kembali normal dan ekonomi bangkit,” tutupnya.

Exit mobile version