Keselamatan di Kampus, Tenaga Kependidikan PNP Ikuti Pelatihan Pencegahan Kebakaran

Keselamatan di Kampus, Tenaga Kependidikan PNP Ikuti Pelatihan Pencegahan Kebakaran

Sejumlah peserta Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran tengah mencermati cara penggunaan APAR oleh Damkar Kota Padang, Sabtu (21/9/2024). Pelatihan tersebut diikuti oleh 55 peserta yang merupakan Tenaga Kependidikan dan petugas sekurity PNP.

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG KLIKPOSITIF – Politeknik Negeri Padang (PNP) bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, menggelar Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Sabtu (21/9/2024). Diikuti oleh 55 orang peserta, kegiatan pelatihan itu dibuka oleh Wakil Direktur PNP Bidang Kemahasiswaan, Ir. Nasrullah, ST.,MT.

Nasrullah dalam sambutannya berharap para peserta pelatihan yang terdiri dari tenaga kependidikan yang terdiri dari sekurity, tenaga administarasi, teknisi labor dan bengkel, serta rumah tangga, dapat mencermati dengan baik pelatihan yang diberikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang.

“Mohon ini menjadi perhatian bagi semua peserta, sehingga jika terjadi musibah kebakaran di lingkungan kampus PNP, para peserta bisa dengan sigap untuk melakukan upaya pemadaman kebakaran. Minimal, memberikan pertolongan pertama pada kebakaran sebelum petugas kebakaran datang ke PNP,” kata Nasrullah.

Menurut Nasrullah, pelatihan yang diselenggarakan ini tidak hanya bermanfaat bagi PNP dalam menangani musibah kebakaran yang mungkin bisa saja terjadi di lingkungan PNP, tapi juga besar manfaatnya bagi para peserta pelatihan. “Setidaknya, mereka bisa terlibat dalam menangani pertolongan pertama jika suastu saat, ada musibah kebakaran di tempat mereka tinggal,” ujarnya.

Kasubag Umum PNP Fajri Arianto Dt Rajo Melayu yang turut hadir dalam pelatihan tersebut menyampaikan bahwa pelatihan ini digelar, karena di lingkungan PNP sangat banyak bahan-bahan berbahaya yang berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran. Seperti pada labor Teknik Sipil, dimana dalam labr tersebut ada pembakaran aspal sampai 400 drajat.

“Ini menjadi kekhawatiran kami. Nah, kalua tenaga security dan teknisi labor kita tidak memiliki basic untuk memadamkan api, maka jika terjadi kebakaran mereka akan anik dan kobaran api semakin meluas yang tentunya akan berdampak kepada kerugian materil ang cukup besar. Jadi, untuk mengantisiasi al yang tidk diinginkan itu lah Latihan ini sengaja kami gelar,” katanya.

Di PNP sendiri, sebutnya, semua gedungnya sudah dilengkapi dengan peralatan pemadaman api berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang jumlahnya ada sekitar 120, serta hydrant sebanyak 12 titik. Meski begitu, beberapa tenaga kependidikan dan security PNP, mungkin masih ada yang belum memahami bagaimana cara memadamkan api menggunakan APAR.

“Makanya melalui pelatihan ini, kami berharap semua peserta bisa paham dan sigap bagaimana cara memadamkan api menggunakan APAR. Karena dalam Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran ini, juga ada simulasi bagaimana cara pemadaman api menggunakan APAR, termasuk pemadaman api menggunkaan hydrant,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Roni Saputra yang menjadi pemateri pelatihan menyampaikan bahwa dalam simulasi ini, peserta tidak hanya diajarkan bagaimana cara memadamkan api menggunakan APAR dan Hydrant, tapi juga memadamkan api menggunakan alat tradisional seperti memadamkan api menggunakan karung goni basah, handuk basah, dan selimut tebal yang basah.

Selain itu, sebutnya, juga ada simulasi memadamkan api pada kompor gas yang mengalami kebocoran. “Nah, semua simulasi bagaimana cara memadamkan api ini, harus bisa dipahami oleh semua peserta pelatihan, supaya jika terjadi kebakaran nantinya, maka mereka sudah tahu apa yang harus mereka lakukan,” katanya.

Dia berharap pelatihan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan, mengingat semua fasilitas perkantoran, termasuk gedung pendidikan, dan juga industry, sangat berpotensi terjadinya musibah kebakaran. Dan, cara pencegahan serta penanganan setiap kebakaran pun juga berbeda-beda. “Kami berharap bisa dilakukan secara berkesinambungan. Jangan sampai nantinya petugas atau tenaga pendidika tidak tahu bagaimana cara penanganannya, ujar Roni.

April Maliki, salah satu sekurity PNP yang menjadi peserta, mengaku bersyukur bisa berpartisipasi pada pelatihan yang digelar PNP ini. “Ya, saya dan kawan-kawan bersyukur sekali bisa mengikuti pelatihan ini. Setidaknya, ilmu yang didapat dari pelatihan ini bisa diaplikasikan jika suatu saat terjadi musibah kebakaran di lingkungan tempat kami tinggal,” katanya.(*)

Exit mobile version