PADANG PARIAMAN, KLIKPOSITIF — Kelompok Dampingan PKBI Sumbar melalui program Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA) di Kabupaten Padang Pariaman mengadakan dialog interaktif dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang bertempat di Kantor DPRD Kabupaten Padang Pariaman pada hari Sabtu (31/03/2024).
Dialog ini bertujuan untuk menyuarakan dampak perubahan iklim yang mereka rasakan dan mencari solusi bersama dengan para pemangku kebijakan.
Berbagai suara lantang terdengar dari para kelompok rentan yang tergabung dalam VICRA. Asna seorang petani perempuan dari Nagari Kampung Galapuang, mengungkapkan kekhawatirannya tentang perubahan pola curah hujan yang mengganggu masa tanam dan panen.
“Hal ini berakibat pada penurunan hasil panen dan pendapatan kami,” ujar Asna.
Iqbal suara dari perwakilan orang muda lain mengatakan bahwa banjir yang melanda di Nagarinya yaitu Kampung Galapung berdampak pada kekurangan air bersih, kerusakan infrastruktur, meningkatnya risiko penyakit dan tentunya ini akan mengancam terhadap ketahanan pangan masyarakat kami.
“Selain itu, kami berharap ada bantuan Perahu karet dan perlengkapan lainnya itu mengevakuasi warga yang terdampak banjir, karena ketika banjir kami harus menunggu terlebih dahulu tim SAR dari BPBD, kami berharap dengan adanya bantuan ini, kami orang muda lebih cepat bergerak dan tidak menunggu bantuan dari BPBD terlebih dahulu,” katanya.
Yuni dari perwakilan Kelompok Tani Wanita Nagari Padang Toboh Ulakan, mengatakan bahwa kelompok tani membutuhkan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap pupuk bantuan dari pemerintah, tentunya pemerintah daerah perlu meninjau kembali sistem distribusi pupuk agar lebih tepat sasaran dan merata.
Diperlukan solusi jangka panjang untuk mengatasi kelangkaan pupuk, seperti pengembangan pupuk organik dan program edukasi bagi petani.
“Kami di nagari Padang Toboh Ulakan sudah memiliki kelembagaan pembuatan pupuk organic, namun kami terkendala pada pemasarannya, tentunya harapkan kami dengan adanya kelangkaan pupuk kimi, kami berharap Dinas Pertanian dapat bekerjasama dengan lembaga di nagari untuk promosi dan pemasaran pupuk organik ini,” ujarnya.
Syofyan dari Perwakilan Tokoh Masyarakat Nagari Padang Toboh Ulakan, mengatakan pihaknya berharap adanya peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran pupuk bantuan ini dengan melakukan pemberdayaan kelompok tani dalam mengelola dan mengawasi distribusi pupuk, bukan justru malah menjual pupuk bantuan, dan berakhir dengan kelompok tidak bisa mengaksesnya.
Anggota DPRD yang hadir dalam dialog tersebut mendengarkan dengan seksama berbagai suara yang disampaikan oleh kelompok rentan.
Mereka menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak kelompok rentan dan mencari solusi bersama untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam program pembangunan daerah.
Ketua DPRD terpilih tahun 2024, Aprinaldi, M.Pd. dari Partai Amanat Nasional, menyatakan, bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi kelompok dan akan membicarakan ini dengan OPD terkait dan kami akan menangapi ini dengan program yang adaptif dan berkelanjutan.
“Tentunya, dialog ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan pembangunan yang lebih baik di daerah Padang Pariaman. Dengan kerjasama antara pemerintah daerah, kelompok masyarakat sipil, dan masyarakat, diharapkan berbagai isu yang dihadapi dapat diatasi dan masyarakat Padang Pariaman dapat menikmati kehidupan yang lebih sejahtera, “ujarnya.
Beberapa solusi yang dibahas dalam dialog tersebut antara lain: Peningkatan infrastruktur adaptasi; Pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim; Pemberdayaan kelompok rentan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim; dan Peningkatan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim tidak hanya di dua Nagari ini saja, namun kami berharap, semua masyarakat di nagari memiliki kesadaran yang sama.
Suara-suara dari kelompok rentan dalam dialog ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim bukan hanya isu global, tetapi juga memiliki dampak nyata pada kehidupan masyarakat di tingkat lokal. Diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk mengatasi krisis ini dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.