KLIKPOSITIF – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Perusahaan Gas Negara (PGN), Selasa (21/9) melakukan Uji Pasar Produk GasKita Program PGN Sayang Ibu yang diselenggarakan di Malaka Sari, Jakarta Timur.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan target Satu Juta Sambungan Rumah (SR) per tahun sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dimana direncanakan terdapat lebih dari 4 juta SR sampai dengan 2024.
“Ini merupakan bagian dari upaya pencapaian target jargas rumah tangga 4 juta pelanggan,” ungkap Kepala BPH Migas, Erika Retnowati.
Untuk diketahui, di Jakarta sendiri terdapat 15.479 SR calon pelanggan gas bumi rumah tangga dengan nama brand produk GasKita. Sedangkan di Tangerang sebanyak 37.929 calon pelanggan. Produk GasKita ini ditawarkan kepada calon pelanggan dengan harga Rp10.000 per m3.
“Dalam penentukan harga itu tentu kami memperhatikan berbagai aspek. Yang pertama dari sisi pemerintah, bahwa kami itu bertugas untuk menjamin ketersediaan serta jangkauan dari gas bumi itu sendiri. Kemudian yang kedua adalah dari sisi badan usaha, sebagai badan usaha kan tentunya harus tetap untung. Tapi tentu saja kita akan menjaga keuntungannya itu masih dalam batas wajar. Kemudian juga tentunya kepentingan dari masyarakat,” ungkap Erika.
PGN selaku sub-holding gas BUMN Pertamina Persero akan menyusun roadmap tambahan pelanggan Jargas dan mulai tahun 2022, PGN menargetkan dapat membangun 1 juta sambungan Jargas RT yang dapat memberikan manfaat yaitu mengurangi impor LPG sebesar 144.000 ton per tahun, potensi penyerapan tenaga karja sebanyak 83.000 tenaga kerja, pemanfaatan TKDN hingga 70%, penghematan atas pemanfaatan gas bumi rumah tangga lebih dari Ro. 100 Milyar per tahun, serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan daya saing dan daya beli masyarakat.
“Uji pasar Program PGN Sayang Ibu Gaskita di Jakarta ini merupakan salah satu pola pembangunan jargas yang dapat di copy paste di wilayah lain di Indonesia. PGN siap bekerjasama dengan berbagai pihak dalam proses pembangunan jargas dan mencapai target pemerintah,” tutup Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto.