PADANG, KLIKPOSITIF
– Di hadapan para prajurit TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang hadir bersama istri, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana berpesan untuk menjadi istri yang setia, ikhlas, sabar dan tulus melepas suami yang bertugas untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keikhlasan, kesetiaan, dan kesabaran para istri prajurit TNI itu menjadi kontribusi besar bagi pelaksanaan tugas dan pengabdian para prajurit demi bangsa dan negara. Hal itu disampaikan Dr Aqua pada Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Mewujudkan Kinerja Terbaik di Lanud Sutan Sjahrir Padang Selama Pandemi Covid-19”, pada Rabu, 8 September 2021 lalu.
Bertempat di Hotel Mercure, sharing itu turut dihadiri pada Danlanud Sutan Sjahrir Padang Kolonel Pnb Muhammad Riza Yudha Fahlefie bersama istri Ny Friska Dewi Hafil yang akrab dipanggil Fifi Fahlefie. Kemudian, juga hadir General Manager Hotel Mercure Padang Subhan H Sahbana bersama karyawannya.
Di samping itu, para prajurit TNI AU dan perwakilan guru-guru sekolah Angkasa yang dikelola Lanud Sutan Syahrir juga ikut hadir si Sharing Komunikasi dan Motivasi yang digelar menjadi tiga sesi kegiatan yang dilaksanakan.
Ketiga acara tersebut digelar secara mendadak, karena sedari awal, kedatangan Dr Aqua ke Sumbar adalah pulang kampung dan sekaligus silaturahim ke saudara-saudara dan teman-temannya.
Sama sekali tidak terlintas dalam pikirannya untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Namun mendadak secara beruntun bapak dua anak yang rendah hati itu mendapat rezeki. Tidak tanggung-tanggung, pemberi amanah empat orang penting di Sumbar.
Mereka adalah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama Armyntos, Direktur Utama Bank Nagari (Bank Pembangunan Daerah Sumbar-pen) Muhammad Irsyad, Danlanud Sutan Syahrir Padang Kolonel Fahlefie, panggilan akrab Kolonel Pnb Muhammad Riza Yudha Fahlefie, dan Komandan Denpom I/4 Padang Mayor Cpm Partomuan Tanjung.
Dukung Suami
Pada sharing dan motivasi itu, Dr Aqua menyampaikan kepada semua istri prajurit Lanud Sutan Syahrir yang tergabung dalam organisasi PIA Ardhya Garinidan para guru perempuan yang sudah menikah, agar terus mendukung semua tugas suaminya. Menurutnya, itu penting sekali karena keberhasilan suami dalam melaksanakan pekerjaannya tidak terlepas dari dukungan istrinya.
“Ingat di balik suami yang sukses ada istri yang hebat dan luar biasa. Untuk itu, setiap istri termasuk istri prajurit harus menyadari agar mencapai keberhasilan yang diimpikan akan selalu ada proses panjang yang dilewati. Tidak ada bumbu instan yang mengantarkan suami menuju keberhasilannya,” ungkap pria kelahiran Pematang Siantar, 23 Januari 1970 ini.
Dr Aqua mendorong para perempuan untuk menjadi istri yang setia, ikhlas, sabar, dan tulus termasuk saat melepas suami yang bertugas untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu sangat penting agar para suami bisa fokus selama melaksanakan tugas mulia di berbagai wilayah operasi baik di dalam negeri maupun di mancanegara.
Kesabaran istri untuk membantu suami menurut Dr Aqua melewati proses mencapai keberhasilan. Itulah yang pada intinya membuat sang suami menjadi lebih kuat. Kesuksesan dalam rumah tangga itu harus diusahakan secara optimal dengan cara bekerja keras menjaga semuanya dan berdoa.
Setiap istrinya hendaknya dapat membangun tim yang kuat bersama suaminya. Di samping itu, lanjutnya bersama suami, istri agar berusaha memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anaknya. Sehingga mereka dapat mewujudkan semua cita-citanya.
“Keberhasil setiap orang termasuk para prajurit tidak hanya di pekerjaan, tetapi juga yang terpenting dalam mendidik anak-anaknya. Usahakan agar semuanya sukses bahkan kelak karirnya lebih hebat dari kedua orangtuanya,” pesan motivator ulung itu.
Untuk mewujudkan itu, Dr Aqua memberikan beberapa tips yang menurutnya selama ini telah dilakukan banyak orang tua dan sukses. Hal itu membuat banyak orang mempedomaninya. Pertama, selalu memberikan makanan dan minuman yang halal kepada keluarga. Jangan pernah mengambil yang bukan haknya.
“Komandan dan temannya mungkin tidak tahu jika seseorang mengambil yang bukan haknya. Namun Tuhan maha tahu. Kalau itu dilakukan pasti tidak berkah,” tegas Dr Aqua.
Kedua, lanjut bapak dari Alira Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini sejak usia dini beri anak-anak pendidikan agama. Apapun agamanya. Itu sangat penting untuk panduan dan benteng buat mereka dimanapun berada.
“Dengan pendidikan agama yang cukup, setiap anak bakal tahu apa saja yang harus mereka lakukan. Juga tahu batasan-batasan saat berinteraksi dengan semua orang,” ungkap Dr Aqua.
Ketiga, tambah motivator yang laris terutama saat pandemi Covid-19 itu, jadilah orangtua yang demokratis. Jangan pernah memaksakan kehendak kepada anak. Karena setiap anak memiliki keinginan yang berbeda-beda. Tugas setiap orang tua mengarahkannya.
“Misal orangtuanya anggota TNI AU, anak-anaknya jangan dipaksa untuk jadi prajurit seperti bapak atau ibunya. Setiap anak memiliki talenta masing-masing dan harus dihargai,” kata Dr Aqua.
Keempat, ucap pria yang hobi membaca dan menolong banyak orang itu, buka saluran komunikasi seluas-seluasnya kepada semua anak. Dengan begitu saat mereka mau menyampaikan curahan hatinya, orangtuanya tempat pertama untuk melakukan itu.
“Jangan sampai anak menyampaikan curahan hati pada orang yang tidak tepat sehingga akhirnya dapat merugikan anak-anak itu dan orang tuanya. Akhirnya yang muncul adalah penyesalan. Sudah banyak kejadian tentang ini,” papar Dr Aqua.
Tidak Usah Pusing
Lebih lanjut anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) itu mengatakan dalam menjalani kehidupan, seseorang seharusnya tidak terpaku pada apa penilaian atau kata orang tentang diri kita.
“Sebaliknya, fokus untuk melakukan yang menurut kita benar dan berdampak positif baik bagi kita sendiri maupun orang-orang di sekitar kita,” ujarnya.
Selama yang dikerjakan baik, lanjutnya, tidak usah ragu melakukannya dan jangan mendengar omongan yang negatif.
Untuk menjelaskan tentang berbagai tanggapan dari orang-orang atas aktivitas yang dilakukan, Dr Aqua yang telah menulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim itu mengutip kisah sufi Lukmannul Hakim ketika berjalan bersama anak dan keledainya.
Ketika itu ada saja yang berkomentar negatif. Saat ketiganya jalan bersama, ada yang mengatakan mereka bodoh karena keledainya tidak ditunggangi. Padahal hewan itu biasanya dinaiki manusia. Mendengar itu, keduanya sepakat menunggangi keledai tersebut.
Mereka diejek oleh orang yang melihatnya, karena dianggap menyiksa keledai. Lukman pun turun dari keledai. Ia membiarkan anaknya tetap duduk di atas keledai. Toh, tetap saja ia “di-bully” orang. Si anak dituding tak tahu diri, lantaran berada di atas keledai, sementara sang ayah yang telah berumur dibiarkan berjalan.
Sebaliknya saat Lukman gantian naik keledai, sementara anaknya jalan, ada yang berkomentar negatif. Mereka beranggapan ayahnya tidak sayang sama anaknya karena membiarkannya jalan.
“Setiap melakukan aktivitas selalu saja ada orang yang melihatnya dari sudut pandang negatif. Nah, itu yang harus kita hadapi dan jalani dalam kehidupan ini. Sebaiknya tidak usah pusing dengan hal tersebut. Ambil yang baiknya saja dan konsisten melakukannya,” tegas Dr Aqua.
Semua prajurit yang bertugas di Lanud Sutan Syahrir, sebutnya, harus profesional dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Setiap prajurit mesti bersikap ramah kepada rakyat dan membantu rakyat mengatasi kesulitannya.
“Ini sesuai dengan komitmen prajurit TNI yang tertulis dalam Delapan Wajib TNI. Prajurit sebaiknya juga mempunyai semangat, niat, dan tekad dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” pesan Dr Aqua.
Pria yang sudah mengumrahkan gratis lebih dari 150 orang dari berbagai kalangan dari hasil penjualan buku “super best seller” karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” itu menegaskan di manapun dan kapanpun bertugas, setiap prajurit TNI AU wajib menjaga nama baik korps.
Hal itu dilakukan dengan selalu mengedepankan jati diri dan harga diri yang harus dipertahankan dan dilestarikan sepanjang masa, selalu, dan selama-lamanya.
Menjaga nama baik korps itu, lanjut pehobi silaturahim ini, sangat penting agar masyarakat selalu menghargai keberadaan TNI AU khususnya seluruh anggota Lanud Sutan Syahrir beserta keluarganya.
Untuk mewujudkan itu, selain berusaha membangun kesadaran setiap prajurit dan keluarganya, juga jangan ragu mengingatkan jika ada personil yang berbuat salah.
“Ingatkan anggota yang salah dengan menggunakan hati dan hati-hati. Ajak bicara berdua dan beri dia kesempatan untuk menceritakan alasannya melakukan itu. Sekecil apapun kesalahannya harus diberi sanksi minimal lisan,” ungkap Dr Aqua.
Sebaliknya kalau ada anggota yang berprestasi, tutur pria yang telah mengunjungi 34 negara ini, apresiasilah di depan banyak orang. Beri dia waktu untuk menceritakan pengalamannya sehingga mampu mewujudkan prestasinya.
Secara psikologis menurut Dr Aqua, setiap orang pasti senang jika diminta menceritakan tentang prestasinya. Apalagi yang meminta adalah komandan atau atasannya.
Hadiah ke Bali
Di sela-sela pemaparannya, tiba-tiba pria yang sudah belasan tahun jadi motivator itu mengajukan pertanyaan kepada semua peserta. Menanyakan siapa di antara mereka yang dalam waktu dekat memasuki masa persiapan pensiun (MPP). Dari kursi barisan tengah seorang prajurit menunjuk jarinya.
Dr Aqua lantas memanggilnya ke depan. Dia mengenalkan diri sebagai Mayor Tek Mulyata. Jabatannya adalah Kepala Seksi Senjata Lanud Sutan Syahrir.
“Seharusnya saya MPP pada Agustus 2021 yang lalu. Namun tidak saya ambil. Ingin menyelesaikan tugas di TNI AU sampai batas akhir pengabdian saya, yakni Agustus tahun depan,” jelas Mulyata yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.
Dr Aqua menyampaikan apresiasi dan kekagumannya pada Mulyata. Kemudian memberikan hadiah liburan sekaligus bulan madu bersama istrinya Kuspriati yang guru Madrasah Tsanawiyah 6 Kabupaten Madiun, ke Bali.
“Sebagai apresiasi saya kepada Pak Mulyata atas pengabdian bapak di TNI AU yang tidak mengenal lelah, saya memberikan hadiah liburan sekaligus bulan madu kepada bapak dan ibu ke Bali,” ucap Dr Aqua.
Mendengar itu, Mulyata dan seluruh yang hadir kaget. Mereka seperti tidak percaya atas yang mereka dengar. “Pak Aqua, saya sangat bersyukur dan senang sekali atas hadiah liburan ke Bali dari bapak. Sama sekali tidak menyangka mendapatkannya. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Pak Aqua dan sekeluarga selalu sehat,” ujar bapak dari Ardhya Perdana Putra dan Deffa Adela Putri dengan wajah gembira.
Mulyata masuk TNI AU sejak 1985 dari bawah yakni Tamtama. Mengawali karirnya dengan pangkat Prajurit Dua (Prada). Atas ketekunan dan dedikasinya yang tinggi, dia kini berpangkat Mayor. Telah sekitar 3 tahun Mulyata tugas di Lanud Sutan Syahrir.
Dia berharap menjelang akhir pengabdiannya di TNI AU bisa pindah tugas ke Lanud Iswahjudi yang terletak di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Letaknya sekitar 10 kilometer dari Kota Madiun. Sehingga bisa lebih dekat dengan keluarganya.
Dr Aqua kemudian meminta Mulyata mengabarkan berita gembira itu lewat “video call” kepada istrinya. Begitu tersambung dan menyampaikan tentang pemberian hadiah itu, istrinya terlihat gembira. “Alhamdulillah kita dapat hadiah jalan-jalan ke Bali. Terima kasih banyak Pak Aqua untuk hadiahnya,” ungkap Kuspriati bahagia sambil tersenyum.
Sedangkan kepada Fifi Fahlefie, Dr Aqua minta tolong untuk memilih satu guru teladan dari sekolah Angkasa yang dikelola Lanud Sutan Sjahrir. Guru tersebut akan mendapat hadiah jalan-jalan ke Yogyakarta.
“Tolong Ibu Danlanud memilih satu guru teladan. Saya akan memberikan hadiah jalan-jalan ke Yogyakarta kepada guru yang terpilih,” tutur Dr Aqua yang disambut Fifi Fahlefie dengan anggukan tanda mengiyakan.
Selama ini Lanud Sutan Syahrir membina empat sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rinciannya TK Angkasa, Sekolah Dasar (SD) Angkasa, SD Angkasa II, dan SMP Angkasa. Total gurunya 80 orang.
Untuk Berbagi
Di awal acara, Danlanud Sutan Sjahrir Padang Kolonel Pnb Fahlefie dalam sambutannya mengungkapkan rezeki semua yang hadir karena bisa melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan Dr Aqua.
“Beliau ini sudah sangat dikenal di lingkungan TNI termasuk TNI AU. Setiap hari jadwalnya padat sekali untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di berbagai tempat di seluruh Indonesia,” jelas bapak dari Raynor Yudha Akbar dan Amala Chaya Ramadhani.
Selagi beliau pulang kampung ke Padang, lanjut Fahlefie, ingin memanfaatkan waktunya untuk berbagi dengan keluarga besar Lanud Sutan Syahrir. “Alhamdulillah ada waktu luang dan bersedia,” katanya.
Kepada semua yang hadir, Fahlefie meminta untuk menyimak semua yang disampaikan Dr Aqua. Dia meyakini seluruh materinya sangat bermanfaat. “Dalam situasi pandemi Covid-19 ini kita semua dituntut untuk bekerja lebih dibandingkan hari biasanya. Agar tetap semangat membutuhkan motivasi,” katanya.
“Insya Allah Pak Aqua bakal menyemangati kita dalam kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi ini,” tambah Fahlefie Kepada General Manager Hotel Mercure Subhan sembari mengucapkan terima kasih karena telah berkenan menyediakan tempat untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut.
Supaya Sukses
Seusai Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran Lanud Sutan Syahrir, Dr Aqua langsung melanjutkan kegiatan serupa di kantor Denpom I/4 Padang. Acara itu dipimpin Komandannya Mayor Cpm Partomuan Tanjung.
Dihadiri wakil anggota Polisi Militer TNI AD se-Sumbar. Dalam kegiatan yang bertajuk “Pomad yang Profesional dan Adaptif”, Dr Aqua menekankan agar semua anggota Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) termasuk yang bertugas di Denpom I/4 Padang melaksanakan “3K” supaya sukses melakukan semua amanah yang diperolehnya. “K” yang pertama adalah Kredibilitas.
Di manapun berada baik sedang tugas maupun lagi libur agar tetap berusaha menjadi orang yang dapat dipercaya. Apalagi selama 24 jam selalu membawa nama Pomad. “Jadi usahakan secara optimal agar dapat dipercaya. Ini sangat penting sekali terutama untuk kesuksesan melaksanakan semua aktivitas,” ungkap Dr Aqua.
Kemudian “K” yang kedua adalah Komitmen. Laksanakannya semua komitmen secara sungguh-sungguh dan serius. Jangan ada sedikit pun alasan untuk menciderainya.
“Komitmen seluruh prajurit TNI sudah jelas. Semuanya ada tiga yaitu Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Jika dapat terus-menerus melaksanakannya bisa mendapatkan imbalan baik di dunia maupun di akhirat,” tegas Dr Aqua.
Sedangkan “K” yang ketiga adalah Konsisten. Upayakanlah untuk konsisten melakukan semua aktivitas positif termasuk yang terkait dengan kedinasan.
“Selama ini masih banyak orang yang tidak konsisten karena berbagai ketakutan yang tidak beralasan. Kondisi itu menyedihkan sekali,” pungkas Dr Aqua.
Di akhir acara, Partomuan Tanjung meminta seluruh anggotanya untuk melaksanakan semua yang disampaikan Dr Aqua. Dia menilai semuanya sangat penting dan bermanfaat buat para prajurit dan anggotanya.
“Bagus sekali semua yang disampaikan Pak Aqua. Tolong dilaksanakan secara konsisten dalam aktivitas sehari-hari,” tegasnya.(*)