PADANG, KLIKPOSITIF – Universitas Negeri Padang (UNP) tetap terus meningkatkan penelitian bagi dosen di lingkungan kampus di tengah badai efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah hampir di semua sektor. Hal itu diungkapkan oleh Rektor UNP, Dr. Ir. Krismadinata, S.T, M.T., Ph.D. usai pelaksanaan wisuda ke 138, Minggu, 16 Maret 2025.
“Untuk penelitian tetap terus kita dorong bagi dosen di lingkungan kampus. Dana penelitian tetap kita anggarkan 15 persen setiap tahunnya untuk penelitian. Selain itu, dana penelitian juga bisa kita dapatkan dari pihak di luar kampus, sehingga penelitian tidak terdampak dengan kebijakan ini,” jelasnya.
Ia mengatakan, sedikit banyaknya kebijakan efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah berdampak pada UNP. Namun Krismadinata menegaskan bahwa pihaknya tidak “cengeng” dengan kebijakan tersebut.
“Kita juga terus melihat peluang-peluang lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh kampus di tengah efisiensi ini, misalnya dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada, misalnya supreme energy, menjadikan dosen-dosen ahli sebagai pembicara dan lainnya,” jelasnya.
UNP mewisuda sebanyak 1.685 mahasiswa pada wisuda ke 138 yang dilakukan selama dua hari. Rektor UNP, Krismadinata, Ph.D, menekankan bahwa keberhasilan di dunia kerja tidak hanya bergantung pada pencapaian akademik, tetapi juga keterampilan sosial.
Ia menyebutkan, kemampuan membangun hubungan, bekerja sama, dan beradaptasi dengan perubahan adalah faktor penting yang dapat membuka lebih banyak peluang bagi para lulusan.
“Keterampilan sosial ini tidak hanya membentuk pola hidup yang lebih baik, tetapi juga memperkuat ikatan antar alumni. Dengan jejaring yang kuat, kesuksesan bukan sekadar kemungkinan, melainkan sesuatu yang bisa dirancang,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI, Prof. Dr. Khairul Munadi, ST., M.Eng. yang hadir dalam orasi ilmiahnya mengangkat tema Visi Pendidikan Tinggi Menyongsong Indonesia Emas 2045, ia menyoroti peran besar perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
Kemdiktisaintek menjalankan misi Asta Cita melalui pendidikan tinggi transformatif yang berorientasi pada peningkatan akses, mutu, relevansi, dan dampak bagi pembangunan bangsa. Prof. Khairul Munadi menjelaskan bagaimana visi Kemdiktisaintek mendukung Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045, yakni
“Terwujudnya keberdayaan perguruan tinggi yang bertanggung jawab dengan tata kelola yang baik untuk bertumbuh dan berdampak, meningkatnya kemampuan riset dan pengembangan sampai hilirisasi bernilai tambah, serta berfungsinya sains dan teknologi untuk mempercepat transformasi sosio-ekologi dan ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.