Kandang Kambing di Gadut Ludes Terbakar, 14 Ekor Kambing Mati

Sebuah kandang kambing berisikan 16 ekor kambing di Jalan Gadut, RT01/RW02, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, ludes terbakar, Jumat (2/7/2021) dini hari.

Bambang Sugiatno tengah menyaksikan sisa puing-puing kebakaran kandang kambing miliknya.

Bambang Sugiatno tengah menyaksikan sisa puing-puing kebakaran kandang kambing miliknya. (ist)

PADANG, KLIKPOSITIF – Sebuah kandang kambing berisikan 16 ekor kambing di Jalan Gadut, RT01/RW02, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, ludes terbakar, Jumat (2/7/2021) dini hari.

Akibat dari peristiwa tersebut, sebanyak 14 ekor kambing mati dan dua ekor kambing yang ada di dalam kandang berukuran 8×4 meter itu, selamat dari kebakaran tersebut.

Pemilik kandang bernama Bambang Sugiatno, mengaku bahwa akibat peristiwa kebakaran tersebut, total kerugian material yang dideritanya mencapai Rp45 juta.

“Kerugian ini sudah include dengan nilai kandang kambing saya yang hangus terbakar,” kata Bambang saat ditemui klikpositif.com di lokasi kejadian.

Pria berusia 53 tahun itu menyebut bahwa peristiwa kebakaran ini baru diketahuinya sekitar pukul 04.45 WIB dinihari, setelah diberitahu warga.

Mendengar informasi tersebut, Bambang yang saat itu masih berada di rumahnya yang berjarak sekitar 30 meter dari kandang, kaget dan langsung bergegas menuju kandang kambingnya.

Kemudian dibantu warga sekitar, kobaran api yang membumbung di kandang kambing tersebut langsung dipadamkan dengan air seadanya. Sekitar pukul 07.15 WIB, api berhasil dipadamkan.

Bambang menduga, kebekaran kandang kambingnya itu kemungkinan disebabkan oleh tumpukan kayu yang sengaja dibakarnya sore sebelum kejadian.

Karena angin kecang pada malamnya, kemungkinan api membesar dan membakar kandang kambing saya. “Saya membakar kayu tersebut, untuk membuat asap agar tidak banyak nyamuk,” ujarnya.

Bambang menyebut, belasan ekor kambingnya itu sebagiannya akan dipersiapkan untuk kurban, disamping dibudidayakan. “Rencananya sebagiannya ini untuk kurban,” ujarnya.

Usaha peternakan kambing ini, sebut Bambang, merupakan satu-satunya sumber mata pencarian bagi dirinya dan keluarga. Dan tentunya, akibat kebakaran tersebut, dirinya harus kehilangan mata pencarian.

Bambang juga menyebut bahwa usaha peternakan kambing ini baru berjalan 2 tahun. Sebelumnya, dirinya tinggal di Batam dan bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di perairan Batam-Singapura,” bebernya.

“Saya kerja jadi ABK 6 tahun lalu, karena faktor usia makanya pulang ke Padang. 4 Tahun di Padang, barulah saya merintis usaha peternakan kambing. Sekarang, saya harus memulai lagi dari nol,” ungkap Bambang.

Memulai dari nol, tambah Bambang, tentu harus membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi saat ini, pengeluaran kebutuhan keluarga sangat mendesak, karena kedua anaknya yang baru lulus sekolah, akan lanjut kuliah.

“Anak saya paling besar lulus SMAK Padang dan nomor dua lulus SMA. Di tengah meningkatnya kebutuhan sekolah anak-anak, saya pun harus kehilangan mata pencarian,” pungkas Bambang.(*)

Exit mobile version