Kampung Sarugo Binaan UM Sumbar Sudah Berusia 2 Tahun, Begini Perkembangannya

UM Sumbar tegaskan tetap memberikaan pembinaan

Kampung Sarugo

Kampung Sarugo (KLIKPOSITIF/Hatta Rizal)

Iklan -Klikpositif Program Februari Hayati

LIMAPULUH KOTA, KLIKPOSITIF – 31 Agustus 2021 kemarin, genap sudah Kampung Sarugo berusia 2 tahun.

Sejak saat itu, desa binaan dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) ini cepat berkembang.

Kampung yang terletak di Jorong Sungai Dadok, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten 50 Kota itu mulai menarik minat wisatawan berkunjung.

Ketua Pokdarwis Kampung Sarugo Rici Chandra mengatakan, sejak booming, wisatawan mulai berdatangan ke kawasan itu.

“Kunjungan sudah banyak, ada dari Jawa, Pekanbaru, maupun dari kabupaten/kota di Sumbar,” ungkapnya.

Kini, sudah tersedia sejumlah homestay rumah gadang untuk menampung wisatawan yang menginap.

“Bahkan juga ada syuting film yang mengambil lokasi di sini, film itu tayangnya di banyak negara,” jelasnya.

Dengan banyaknya kunjungan wisatawan, kata Rici, otomatis membuat ekonomi masyarakat lokal menjadi terangkat.

Sebelum 2019, Kampung Sarugo hanya sebuah perkampungan yang jauh dari pusat kota. Akses jalannya sulit, tanpa sinyal internet.

Kemudian, UM Sumbar datang dan melihat potensinya. Deretan rumah gadang, indahnya alam dan teguhnya masyarakat lokal memegang budaya, membuat UM Sumbar lewat Fakultas Pariwisata tertarik mengembangkannya.

Kala itu, Dekan Fakultas Pariwisata yang dijabat Moch Abdi, mencetuskan nama Sarugo, yang berarti Saribu Gonjong.

“Kemudian kita terus berbenah dan jadilah seperti sekarang ini, tentu kita harapkan UM Sumbar tetap mendampingi kita ke depannya,” ungkap Rici.

Tahun 2021 ini, merupakan puncak kejayaan Kampung Sarugo dengan meraih juara 2 dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia. Kini, kampung itu juga masuk dalam nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia.

“Kita harapkan juga UM Sumbar ikut mengembangkan jorong-jorong lain di sekitar Sarugo,” ungkapnya.

Sementara, Dekan Fakultas Pariwisata Rozi Yuliani didampingi Direktur Pusat Pendampingan Desa Wisata UM Sumbar Eddie Novra mengatakan, tetap akan melakukan pendampingan terhadap desa ini.

“Menginjak tahun ke 2 Kampung Wisata Sarugo mulai menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional yaitu juara II kategori kampung adat terpopuler mengalahkan desa wisata popular lainnya di tanah air, tentunya ini menjadi prestasi luar biasa,” kata Rozi, Minggu 12 September 2021.

Menurutnya, selama 2 tahun pembenahan terus dilaksanakan dalam berbagai aspek, mulai dari atraksi, aksesibilitas, amenitas dan kelembagaan.

“Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat melalui fakultas pariwisata saat ini beserta seluruh unsur pentahelix akan tetap terus melakukan pembinaan kepada Kampung Wisata Sarugo, dalam bentuk implementasi salah satu catur dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.

Dia mengatakan, pembinaan ini akan tetap dilaksanakan hingga kegiatan pariwisata di Kampung wisata sarugo mampu menghasilkan dampak ekonomi secara langsung kepada masyarakat setempat.

“Ini juga merupakan sebuah tanggungjawab yang mesti tetap dijalankan dengan dipayungi oleh Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota,” ungkap Dekan.

Fakultas pariwisata akan terus melakukan pembinaan dalam berbagai hal, diantaranya pembinaan pokdarwis dan masyarakat kampung.

Salah satu pembinaan pokdarwis yang akan dilakukan adalah dalam bentuk pengoptimalan peran pokdarwis itu sendiri sebagai subjek pembangunan kepariwisataan, sebagai penerima manfaat, sebagai penggerak dalam menciptakan suasana lingkungan yang kondusif serta menggerakan masyarakat dalam melaksanakan unsur sapta pesona di Kampung Wisata Sarugo.

“Sementara itu, untuk pembinaan masyarakat adalah mengoptimalkan peran masyarakat sebagai HOST (tuan rumah) dalam rangka menciptakan iklim yang kondusif (SAPTA PESONA) agar mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di Kampung Wisata Sarugo,” ulasnya

Selain itu pembinaan masyarakat akan terus dilaksanakan salah satunya menjembatani masyarakat dengan pihak terkait dalam rangka menghasilkan produk ekonomi kreatif, hingga memasarkan produk tersebut dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kampung Sarugo memiliki pesona berupa 33 rumah gadang kuno yang masih lestari. Kemudian, di sini juga perkebunan jeruk seluas 200 hektar dengan alamnya yang indah dan jauh dari kebisingan.

(*)

Exit mobile version