Solok, Klikpositif – Pemerintah Kabupaten Solok bersama Tim Penggerak PKK terus melakukan optimalisasi dalam penanggulangan kasus stunting. Salah satunya melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan anak usia Bawah Dua Tahun (Baduta).
Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Ny. Emiko Epyardi Asda menjelaskan, kasus stunting di Kabupaten Solok sudah turun signifikan. Berdasarkan bulan timbangan by name by address pada tahun 2022, kasus stunting di Kabupaten Solok tercatat sebanyak 24,2 %.
“Alhamdulillah melalui program yang dilakukan pemerintah daerah bersama PKK dan pihak terkait, terjadi penurunan stunting di Kabupaten Solok. Tahun sebelumnya tercatat kasus stunting sebesar 42%,” kata Ny. Emiko saat menyerahkan PMT di Nagari Bukik Kanduang, Senin (25/9/2023).
Dalam kunjungan itu, Ny. Emiko bersama Kepala Dinas PPKB & P3A, Maryeti Marwazi menyerahkan makanan tambahan kepada sejumlah ibu hamil dan juga anak usia di bawah dua tahun. Bantuan tersebut berupa susu, kacang hijau serta telur ayam.
Melalui program penanggulangan Stunting yang bergerak di seluruh lini di Kabupaten Solok, Emiko optimis target penurunan angka Stunting menjadi 14 % tahun 2024 bisa tercapai. Bahkan, jika maksimal, angka Stunting di Kabupaten Solok ditargetkan di bawah nasional.
“Insyaallah di tahun 2024 stunting di Kabupaten Solok sudah mencapai target nasional yaitu sebesar 14 %. Bukan mustahil, jika program berjalan dengan optimal, angka Stunting di Kabupaten Solok sudah di bawah 10%,” paparnya.
Untuk pencapaian target itu, Emiko mengajak semua elemen untuk bergerak serentak dalam memerangi kasus stunting. Hal tersebut sangat penting untuk menyiapkan generasi yang sehat dan berkualitas di masa mendatang.
Sebelumnya, Kabupaten Solok tercatat sebagai salah satu daerah terbaik dalam pelaksanaan audit stunting tahun 2022. Penilaian itu diikuti oleh 5 kabupaten/kota di Indonesia. Atas capaian itu, Kabupaten Solok diganjar penghargaan oleh BKKBN.