AGAM,KLIKPOSITIF – Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana datang ke lokasi bencana banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Selasa 21 Mei 2024.
Jokowi mendarat pagi ini di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan langsung menuju lokasi lewat jalur darat.
Kunjungan ini didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Bupati Agam Andri Warman. Orang nomor satu di Indonesia itu datang ke Nagari Bukik Batabuah sekitar pukul 10.10 WIB.
Seperti diketahui, Bukik Batabuah merupakan lokasi paling parah akibat bencana yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 lalu tersebut.
Presiden kemudian melihat kondisi terkini rumah warga yang roboh, serta melihat proses pembersihan material dengan menggunakan alat berat.
Tak hanya itu, Presiden juga meninjau aliran sungai dan jembatan bailey yang menghubungkan Bukik Batabuah dengan Lasi.
Sekitar pukul 10.35 WIB atau setelah 25 menit kemudian, Presiden meninggalkan Bukik Batabuah dan bertolak melihat posko pengungsian di Nagari Batu Taba.
Di Batu Taba, Presiden memuji langkah yang telah diambil pemerintah setempat untuk mengatasi bencana ini.
“Saya lihat penanganan bencana di Agam ini sudah baik. Baiknya dari segi penanganan evakuasi korban, pengungsi maupun pembangunan jalan hingga jembatan darurat,” kata Jokowi.
Dia mengatakan penanganan masih berlangsung dan terus dikebut agar selesai secepatnya.
Jokowi juga mengatakan semua rumah yang rusak, baik rusak berat maupun sedang semuanya sudah didata.
“Rumah rusak sudah didata, jadi saya sudah minta bupati menyiapkan lahan. Jika sudah, saya akan perintahkan Kementerian PUPR menyelesaikannya,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Agam Andri Warman melalui Sekda Edi Busti mengatakan pihaknya menyetujui usulan relokasi penduduk yang tinggal di zona rawan.
Edi mengatakan pihaknya menyiapkan dua pola yakni relokasi mandiri dan relokasi massal.
“Kita sedang cari lahan dan nanti mungkin akan seperti transmigrasi lokal. Tapi yang jelas jangan membangun di sepanjang bantaran sungai,” kata dia.
Dia mengatakan jumlah pengungsi sebenarnya cukup banyak, namun karena banyak yang evakuasi mandiri ke rumah keluarga, jumlah pengungsi yang tersisa hanya 80 saja.
“Semua pengungsi ini kita penuhi kebutuhannya, kita harap sebelum tanggal 25 sudah zero pengungsi,” ujarnya.
Sebelumnya, banjir lahar mengakibatkan 22 orang dipastikan tewas dan 1 lainnya masih dinyatakan hilang usai kejadian.
Selain itu, tercatat sebanyak 22 korban luka-luka dan 2 korban masih dirawat di rumah sakit.
Selain itu, BPBD Agam mencatat sebanyak 62 rumah mengalami rusak berat, 35 lainnya rusak sedang dan 244 rumah rusak ringan.
Banjir bandang diketahui juga merusak 3 fasilitas pendidikan, 7 tempat ibadah, 23 saluran irigasi dan 12 jembatan.
Sementara, sebanyak 325 hektare lahan pertanian rusak.