Jokowi: Pengendalian Covid-19 Jadi Kunci Penggerak Ekonomi

Jokowi mengatakan kunci menggerakkan perekonomian adalah pengendalian COVID-19

Presiden Jokowi

Presiden Jokowi (net)

KLIKPOSITIF – Presiden Joko Widodo mengatakan kunci menggerakkan perekonomian adalah pengendalian COVID-19. Untuk itumengingatkan agar secara bersama-sama menangani pandemi ini.

“Menjadi tugas kita semuanya agar bisa mengendalikan, mengonsolidasikan organisasi kita untuk betul-betul serius menangani ini. Karena apa? Begitu yang namanya COVID ini tidak bisa turun, artinya hanya satu, ekonomi juga pasti tidak bisa naik,” katanya dilansir dari situs resmi Jumat 17 September 2021.

Jokowi mengingatkan agar para bupati dan wali kota se-Provinsi Aceh untuk mengetahui situasi di kota/kabupatennya masing-masing. “Kita tidak bisa bekerja lagi rutinitas seperti pada keadaan normal, karena yang dibutuhkan sekarang ini adalah kepemimpinan lapangan,” ucapnya. Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengingatkan jika angka kematian akibat pandemi COVID-19 di Provinsi Aceh berada di angka 4,7 persen atau di atas tingkat kematian nasional. “Tinggi ini, tinggi, karena nasional kita hanya 3 persen,” tuturnya.

Jokowi meminta kepada seluruh kepala daerah di Provinsi Aceh untuk memperhatikan ketersediaan oksigen dan obat. Selain itu, Presiden mengingatkan agar kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU COVID-19 untuk menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan. “Tujuh kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU COVID-19 di Simeulue, di Nagan Raya, di Kota Sabang, di Aceh Timur, di Aceh Tamiang, di Aceh Jaya, di Aceh Besar. Tolong yang belum punya tadi, menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan. Sehingga semuanya siap, semua kabupaten itu siap, fasilitas kesehatan siap semuanya. Karena terus akan saya pantau BOR di provinsi, kabupaten, itu seperti apa. Kelihatan semuanya,” ujarnya.

Presiden juga kembali mengingatkan agar tidak euforia dengan tren penurunan kasus COVID-19. “Nasional turun lebih dari 90 persen, di sini turun 20 persen, hati-hati, jangan senang dulu, jangan euforia dulu, dan jangan menyampaikan tergesa-gesa kepada masyarakat bahwa kita sudah turun kasus. Bisa disambut senang oleh masyarakat tetapi itu bisa menyebabkan naik lagi COVID-19-nya. Ini pengalaman kita secara nasional, sehingga jangan kita ulang di sini,” katanya.

Exit mobile version