PADANG, KLIKPOSITIF – Ekonomi Sumatera Barat tumbuh meningkat pada triwulan II 2024. Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat, ekonomi Sumatera Barat yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II 2024 tumbuh sebesar 4,71% (yoy).
Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2024 sebesar 4,39% (yoy). Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Sumatera sebesar 4,48% (yoy), namun masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Nasional sebesar 5,05% (yoy).
Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada triwulan II 2024 terutama didorong oleh LU perdagangan dan LU transportasi dan pergudangan. LU perdagangan tercatat tumbuh sebesar 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,47% (yoy).
Hal ini sejalan dengan hasil survei liaison yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, di mana permintaan domestik khususnya di sektor perdagangan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan LU transportasi dan pergudangan juga tercatat meningkat dari 5,63% (yoy) pada triwulan I 2024 menjadi 5,81% (yoy), sejalan dengan pertumbuhan jumlah kargo di Bandara Internasional Minangkabau yang meningkat.
Peningkatan kedua LU ini terutama disebabkan oleh momentum HBKN Idul Fitri dan Idul Adha 1445H, serta periode libur semester sekolah yang mendorong aktivitas ekonomi dan pariwisata di Sumatera Barat.
Dengan nilai pertumbuhan tersebut, LU perdagangan memiliki andil sebesar 0,85%, diikuti oleh LU transportasi dan pergudangan sebesar 0,63%, dan LU informasi dan komunikasi sebesar 0,54%.
Di sisi lain, pada triwulan II 2024 Sumatera Barat juga dilanda bencana alam seperti longsor dan banjir bandang yang mengakibatkan jalan utama Padang-Bukittinggi terputus.
Untuk memitigasi hal tersebut, Pemerintah Daerah melakukan beberapa perbaikan infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan. Dampaknya LU konstruksi pada triwulan II 2024 tercatat tumbuh sebesar 5,77% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,76% (yoy).
Dari sisi pengeluaran, peningkatan kinerja ekonomi Sumatera Barat pada triwulan II 2024 didorong oleh konsumsi yang meningkat. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,31% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,23% (yoy).
Peningkatan ini sejalan dengan momentum HBKN Idul Fitri dan Idul Adha, serta libur semester sekolah yang meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat. Peningkatan kinerja ekonomi juga didorong oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 2,77% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -0,68% (yoy).
Peningkatan ini sejalan dengan perbaikan persepsi investor yang membaik pasca pemilu. Peningkatan kinerja ekonomi yang lebih tinggi tertahan oleh Konsumsi Pemerintah yang mengalami kontraksi sebesar -0,46% (yoy) dampak dari penurunan realisasi belanja modal pemerintah.
Gejolak geopolitik dunia turut menahan kinerja ekspor dan impor seiring dengan penurunan permintaan komoditas ekspor utama karet dan fluktuasi harga minyak dunia. Penyumbang utama pertumbuhan PDRB menurut komponen pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga, PMTB, dan konsumsi LNPRT dengan andil masing-masing sebesar 2,15%, 0,79%, dan 0,05%.
Sejalan dengan ekonomi yang tumbuh kuat, kinerja intermediasi Sumatera Barat juga mengalami peningkatan. Penyaluran pembiayaan perbankan Sumatera Barat pada triwulan II 2024 tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dari 8,22% (yoy) menjadi 10,76% (yoy), didorong oleh seluruh jenis kredit.
Penyaluran pembiayaan/kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 11,08%; 15,10%; dan 8,93% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,53%; 14,03%; dan 7,57% (yoy).
Pertumbuhan pembiayaan ini juga disertai oleh peningkatan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang menggambarkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha.
DPK Sumatera Barat pada triwulan II 2024 tumbuh sebesar 5,80% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy). Pertumbuhan ini terutama didorong oleh DPK jenis giro yang tumbuh sebesar 12,94% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2024 sebesar 4,75% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat juga didukung oleh akseptasi layanan pembayaran digital yang semakin luas. Jumlah pengguna QRIS pada triwulan II 2024 bertambah sebanyak 38,75 ribu menjadi total 824.214 pengguna, atau tumbuh sebesar 40,67% (yoy).
Sejalan dengan pertumbuhan jumlah pengguna, jumlah merchant QRIS tercatat bertambah sebanyak 14,47 ribu merchant menjadi total 514.577 merchant, atau tumbuh sebesar 27,32% (yoy).
Pertumbuhan jumlah pengguna dan merchant QRIS mendorong pertumbuhan volume dan nominal transaksi QRIS. Pada triwulan II 2024, jumlah volume transaksi QRIS di Sumatera Barat sebanyak 8,12 juta transaksi atau tumbuh sebesar 473,08% (yoy), dengan nominal transaksi mencapai Rp1 triliun atau tumbuh sebesar 370,10% (yoy). Hal ini mengindikasikan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal.
Ke depan, kinerja ekonomi Sumatera Barat pada triwulan III 2024 diprakirakan sedikit melambat. Hal ini terutama disebabkan oleh normalisasi aktivitas ekonomi masyarakat pasca momentum HKBN Idul Fitri dan Idul Adha 1445H, serta periode libur semester sekolah. Hal ini akan berdampak pada beberapa lapangan usaha terutama LU perdagangan, LU industri pengolahan, dan LU transportasi dan pergudangan.
Kinerja LU perdagangan dan LU industri pengolahan, khususnya industri makanan dan minuman diprakirakan akan melambat seiring dengan normalisasi permintaan pasca berakhirnya momentum HBKN Idul Fitri dan Idul Adha. Lebih lanjut, berakhirnya periode libur semester sekolah menyebabkan berkurangnya mobilitas masyarakat dan diprakirakan akan menahan kinerja LU transportasi dan pergudangan. Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat demi terwujudnya Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkelanjutan.