PESSEL, KLIKPOSITIF- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pesisir Selatan memastikan bahwa pembangunan Jembatan Rangka Teluk Kualo akan dimulai pada tahun 2025. Proyek infrastruktur strategis ini telah lama dinantikan oleh masyarakat, khususnya sebagai solusi atas kondisi jembatan yang ada saat ini yang sudah tidak layak pakai.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR, Fahrezi Eka Siska, menjelaskan bahwa jembatan ini dirancang untuk menjadi penghubung strategis antara Nagari Teluk Kualo di Kecamatan Airpura dengan Kecamatan Pancung Soal.
โProyek ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, mempermudah mobilitas masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,โ ujar Fahrezi, Senin 2 Desember 2024.
Fahrezi menekankan bahwa kondisi jembatan yang ada saat ini sudah tidak memadai akibat usia pakai yang lama, tingginya intensitas lalu lintas, serta beban kendaraan berat yang melintas setiap hari.
Kerusakan yang terjadi, seperti karatan pada struktur dan penurunan daya dukung, membuatnya tidak lagi aman untuk digunakan. Oleh karena itu, pembangunan jembatan baru dengan struktur rangka baja menjadi solusi yang tak bisa ditunda.
Total anggaran pembangunan Jembatan Rangka Teluk Kualo mencapai Rp27 miliar yang akan dikerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama pada tahun 2025, dengan alokasi Rp7 miliar, akan difokuskan pada pembangunan struktur bawah jembatan, termasuk pondasi dan tiang penyangga.
Tahap kedua dijadwalkan pada tahun 2026, menggunakan hibah rangka baja dari Kementerian PUPR, dengan nilai sekitar Rp20 miliar.
“Saat ini, tim konsultan sedang melakukan penyelidikan tanah untuk menentukan kedalaman pondasi yang ideal guna memastikan kekuatan dan keamanan struktur jembatan,โ imbuh Fahrezi.
Jembatan Rangka Teluk Kualo diharapkan tidak hanya memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi penggerak utama bagi peningkatan kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
โDengan pembangunan ini, masyarakat di dua kecamatan diharapkan dapat menikmati manfaat besar, seperti pengurangan biaya dan waktu perjalanan, serta peningkatan aktivitas ekonomi antarwilayah,โ tutup Fahrezi.