Jaga Stabilitas Harga Sembako, Pemko Solok Bersama Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah

Gerakan Pangan Murah di Masjid Agung Kota Solok

Masyarakat menyerbu layanan pangan murah Pemko Solok bersama Bulog di Halaman Masjid Agung Kota Solok.(Ist)

Kota Solok, Klikpositif – Di tengah potensi fluktuasi ekstrem harga bahan pokok di pasaran, Pemerintah Kota Solok bersama bulog menggelar Gerakan Pangan Murah, Selasa (27/2/2024). Gerakan Pangan Murah untuk menjaga stabilitas harga dan juga ketersediaan sembako bagi masyarakat.

GPM yang dilakukan Dinas Pangan bersama Bulog Divre Solok dipusatkan di halaman Masjid Agung Ak Muhsinin Kota Solok. Pasar pangan murah itu secara spontan langsung diserbu oleh masyarakat.

Komoditi yang disediakan mulai Beras Bulog SPHP seharga Rp11.000 per kilogram, Minyak Goreng Rose Brand Rp17.000 per Liter. Kemudian, Gula Pasir Rosebrand Rp17.500 per kilogram. Harga jual ini lebih rendah dari harga pasar saat ini.

Dalam operasi pasar itu menghabiskan sebanyak 110 Kilogram beras SPHP, 75 liter Minyak Goreng Rose Brand dan juga 75 Kg Gula Pasir Rosebrand. Operasi itu dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Sekretaris Dinas Pangan Kota Solok, Ir. Efrizal Hasdi menjelaskan, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berbagai kebijakan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, salah satunya yang diterapkan Pemerintah yaitu Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari Undang Undang No.18 tahun 2012 tentang Pangan.

“Dalam mewujudkan keterjangkauan pangan, Pemerintah dan Pemerintah daerah melaksanakan kebijakan Pemerintah dibidang distribusi, pemasaran, perdagangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok dan bantuan pangan pokok,” terang Efrizal.

Gerakan Pangan Murah akan terus dilakukan selama harga komoditas pangan masih berfluktuasi tinggi. Khususnya 10 bahan pokok utama yang menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat.

“Tujuannya bukan menjatuhkan harga di pasaran, tetapi untuk stabilisasi harga pangan. Pemerintah akan lebih tanggap terhadap fluktuasi harga pangan pokok sehingga gejolak harga yang tinggi tidak sampai terjadi,” tutupnya.

Exit mobile version