Kota Solok, Klikpositif – Sebanyak 100 keluarga dengan anak stunting di Kota Solok menerima bantuan pangan dari Dinas Pangan, Rabu (22/5/2024) di Aula Dinas Pangan. Bantuan itu dalam rangka intervensi Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP) dan juga penanggulangan kasus stunting di Kota Solok.
Ada pun jenis bahan pangan yang diserahkan kepada masyarakat berupa 15 kilogram beras premium, 5 liter minyak goreng. Kemudian juga 1 kilogram gula pasir, 1 kilogram kacang hijau, 2 kilogram telur Ayam dan juga 1 kaleng ikan kaleng.
Wali Kota Solok diwakili Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Asfiyeni mengatakan, kerawanan pangan merupakan kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat, dan rumah tangga dalam memenuhi standar kebutuhan fisiologi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat.
Kondisi kerawanan pangan dapat dipicu berbagai kondisi. Mulai dari kondisi ekonomi atau kemiskinan ekstrem yang terjadi pada masyarakat rentan ekonomi, atau juga bisa disebabkan karena keadaan darurat seperti terjadinya bencana alam maupun bencana sosial.
“Bantuan pangan bertujuan untuk menangani dan mengantisipasi terjadinya rawan pangan pada suatu daerah dan masyarakat. Selain itu juga untuk menanggulangi kejadian rawan pangan kronis dan transien,” ungkap Asfiyeni.
Pada Tahun 2024, kegiatan intervensi Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP) Dinas Pangan Kota Solok memprioritaskan terhadap masyarakat yang mempunyai balita dengan status stunting (pendek). Tujuannya, selain membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan, juga sekaligus untuk menurunkan kasus stunting di Kota Solok.
Keluarga penerima bantuan sebelumnya sudah dilakukan pendataan sekaligus juga mengacu pada data hasil penimbangan massal bulan Februari oleh puskesmas Kota Solok. Sebelum dilaksanakan intervensi, tim yang ditunjuk melakukan investigasi ke lapangan guna mencocokkan data yang diperoleh dengan kenyataan di lapangan.
“Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat agar terpenuhi dan tercukupinya kebutuhan pangan bagi balita stunting (pendek) yang memang kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi mereka di daerah rawan pangan khususnya Kota Solok,” sebut Kadis Pangan, Ade Kurniati.