Ini Penyebab Positivity Rate Sumatera Barat Tembus 16 Persen

Tingginya angka positivity rate Sumatera Barat pada pekan ketiga April 2021 diduga karena kepatuhan masyarakat sangat berkurang dalam melaksanakan protokol kesehatan

Ilustrasi

Ilustrasi (KLIKPOSITIF/Hatta Rizal)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF – Tingginya angka positivity rate Sumatera Barat pada pekan ketiga April 2021 diduga karena kepatuhan masyarakat sangat berkurang dalam melaksanakan protokol kesehatan.

“Kalau dilihat saat ini, tingkat kepatuhan masyarakat kita tidak optimal,” kata Tenaga Ahli Menkes Dokter Andani Eka Putra yang juga merupakan Kepala Laboratorium Universitas Andalas (Unand).

Tidak hanya masyarakat sipil saja, menurutnya, hal yang lebih parah adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Susahnya kadang-kadang, ASN yang harusnya mendukung penerapan protokol kesehatan sendiri juga tidak patuh menggunakan masker,” lanjutnya.

Menurutnya, hal tersebut harus menjadi perhatian khusus, karena ASN merupakan contoh bagi masyarakat sekaligus menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan protokol kesehatan.

Menurutnya, dengan keadaan saat ini, seluruh masyarakat Sumatera Barat harus melakukan antisipasi sesegera mungkin terhadap risiko peningkatan kasus yang lebih buruk lagi.

“Caranya ya dengan melaksanakan protokol kesehatan itu dengan sebaik-baiknya, tidak hanya sekedar retorika saja,” tutupnya.

Diketahui, angka positivity rate Sumatera Barat pada 18 April 2021 telah mencapai 16 persen dan itu sangat jauh dibanding angka tertinggi yang ditetapkan oleh WHO dengan angka lima persen.

Exit mobile version