KLIKPOSITIF — Penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Imperial College London menemukan bahwa asap kendaraan yang terhirup dapat mengganggu pernapasan melalui jalan napas, hingga menyebabkan seseorang mengalami asma, batuk dan sesak napas meski tanpa ada sejarah dari penyakit itu di keluarganya.
Salah seorang peneliti Maria Belvisi, mengatakan, hal itu disebabkan reseptor pernapasan bereaksi saat menghirup asap kendaraan yang menyebabkan gangguan pada paru-paru. Selain itu, partikel dari asap kendaraan terhirup secara tidak sadar oleh seseorang karena tubuh mengira bahwa partikel itu termasuk dari molekul alami yang tidak berbahaya bagi tubuh.
Dalam penelitian itu periset menemukan bahwa partikel dari proses pembakaran diesel memiliki kandungan 83 persen karbon buatan manusia, namun ada bahan kimia yang berada di permukaannya yang dapat menyebabkan batuk dan asma.
Peneliti melakukan riset dengan asap diesel yang ada pada jaringan paru-paru manusia, kemudian ditemukan bahan kimia yang bernama hidrokarbon aromatik polycyclic, yang mana dapat memicu saraf dan menyebabkan seseorang batuk jika terkena asap kendaraan dalam waktu yang cukup lama.
Bahan kimia ini menyebar di udara, kemudian jika terhisap akan bereaksi dengan reseptor (sel yang peka terhadap ransangan), hingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan elektrokimia yang disebut ‘stres oksidatif’. Hal ini kemudian membuat terbukanya saluran di jalan napas, yang tepat berada di bawah trakea dan membuat saraf di paru-paru menjadi macet hingga menyebabkan batuk, asma dan sesak napas.
Sebenarnya hal itu terjadi karena tanggapan refleks dari pernapasan, yang berguna untuk melindungi paru-paru dari bakteri berbahaya dan menyebabkan asma memburuk.
Sementara itu, Ketua kelompok riset di King’s College London, Ian Mudway mengatakan, serangan asma menunjukkan bahwa telah ada polusi udara yang terhirup dalam paru-paru, seringkali serangan asma ini terjadi sebelum ditemuinya kualitas udara yang memang mengandung polusi, karena tubuh kita juga menyadari adanya bahaya yang akan mereka hadapi.
Oleh karena itu, para ahli memperingati tentang bahayanya polusi udara dari asap kendaraan yang bisa terkena pada anak-anak, orang tua dan mereka yang dari awal sudah memiliki gangguan pernapasan.
“Sebaiknya tiap orang menggunakan perlindungan untuk paru-paru mereka dari asap kendaraan saat ke luar rumah seperti dengan menggunakan masker,” tuturnya. (Khadijah)