KLIKPOSITIF – Pangkalan Pelabuhan Ikan (PPI) Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, merupakan PPI tersibuk di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Pada PPI itu, produksi ikan mencapai 700 ton per bulannya, dan kurang lebih 50 unit kapal ikan yang melakukan bongkar dan jual-beli setiap harinya.
Dengan padatnya aktivitas PPI Air Bangis yang merupakan pelabuhan ikan tersibuk di sumbar, membuat geliat sektor perekenomian masyarakat Nelayan menjadi semakin meningkat.
Sejalan dengan hal tersebut Kepala UPTD PPW II PPI Air Bangis Hasnil Haris, menyatakan, dalam rangka pelayanan masyarakat Nelayan dan Pedagang Ikan akan terus berinovasi dalam memberikan perbaikan dan peningkatan kinerja.
Hasnil juga menyampaikan, untuk menunjang kenyamanan Nelayan dan Pedagang Ikan, kedepan akan dbangun sarana lainnya pada pelabuhan ikan itu.
Seperti penambahan los ikan dan mushalla di tempat pelelangan ikan yang saat ini hanya baru ada los dan gudang ikan serta pabrik es.
Kepala UPTD PPW II ini juga akan membangun komunikasi yang baik dengan pihak terkait lainnya, baik itu tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Kementrian.
“iya, kita akan membangun komunikasi terhadap pihak terkait untuk kemajuan UPTD PPW II PPI Air Bangis ini” kepala pelabuhan ikan ini.
Kebutuhan ikan Sumbar
Kabupaten Pasaman Barat memiliki 150 kilo meter garis laut dan sembilan pulau.
Daerah pelabuhan ikan ini memiliki hasil perikanan yang besar
Dan mampu menyediakan hingga 50 persen kebutuhan ikan di Provinsi Sumatera Barat.
Produk ikan dari daerah ini juga masuk ke pasar provinsi tetangga, baik itu Kota Jambi, Kota Bengkulu dan Pekanbaru.
PAD dari PPI Air Bangis
Keberadaan PPI Air Bangis sebagai pelabuhan ikan sangat berperan dalam menambah pendapat asli daerah Provinsi Sumatera Barat.
Apalagi sejak pengelolaanya beralih sepenuhnya dari Pemkab Pasbar kepada pemerintah provinsi.
Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar dari tahun 2017 yang lalu.
Retribusi yang diperoleh dari pelabuhan ikan ini antaranya berasal dari sewa fasilitas.
Seperti beberapa petak los pasar ikan, penjualan es, retribusi kenderaan pedagang ikan dan lainnya.
Menurut Hasnil, dalam satu tahun pendapatan PPI bisa mencapai Rp.100 juta atau lebih.