KLIKPOSITIF – Masuk angin adalah salah satu kondisi yang dianggap sebagai penyakit dan paling sering dialami oleh kebanyakan orang. Namun, masuk angin pada dasarnya bukanlah penyakit, karena tidak ada istilah kondisi ini dalam bahasa kedokteran. Perut kembung karena terlalu banyak angin yang masuk ke dalam tubuh disebut-sebut sebagai penyebab masuk angin. Sementara gejala yang sering dianggap masuk angin adalah badan meriang, pusing, dan lelah disertai sakit di sekujur tubuh.
Penyakit seperti influenza sering dianggap sebagai masuk angin oleh kebanyakan orang, salah satu penyebabnya adalah cuaca dingin. Selain itu, berikut sejumlah kebiasaan dan kondisi yang tidak disadari dapat menjadi pemicu masuk angin:
1. Kurang Tidur
Banyak pekerjaan dan akhirnya pulang malam bisa membuat waktu beristirahat jadi lebih sedikit. Tak heran bila stamina Anda jadi menurun. Ini terbukti dari studi yang diadakan Carnegie Mellon University. Menurut pernyataan para peneliti yang dimuat di jurnal Archives of Internal Medicine, kekurangan tidur bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh dan kemampuannya melawan virus penyebab penyakit, seperti flu biasa.
Tidur yang cukup untuk orang dewasa adalah tujuh hingga delapan jam setiap malam. Remaja membutuhkan sembilan hingga 10 jam tidur. Sementara anak-anak usia sekolah mungkin perlu 10 jam atau lebih untuk tidur dalam sehari.
2. Terlalu Lama di Ruangan ber-AC
Kini, hampir semua gedung perkantoran dan rumah dilengkapi penyejuk udara. Agar dinginnya terasa, ruangan dikondisikan selalu tertutup. Akan tetapi, ini ternyata malah bisa membuat kualitas udara di ruangan memburuk sehingga menjadi penyebab masuk angin.
Penelitian yang dilakukan dr. Dan Teculescu di Inggris, Italia, dan Skandinavia menemukan, terlalu lama berada di ruangan ber-AC bisa menimbulkan berbagai keluhan kesehatan. Dari yang berat, seperti infeksi pernapasan, hingga yang ringan, seperti sakit kepala. Kebanyakan responden juga mengeluh sering bersin-bersin karena sensitif terhadap sirkulasi udara yang kurang baik.
3. Sering Terlambat Makan
Padatnya kesibukan bisa menyebabkan lupa makan. Padahal, kebiasaan melewatkan waktu bersantap bisa membuat perut Anda menjadi mudah kembung dan menyimpan banyak gas. Ini adalah kondisi yang sering dianggap sebagai pemicu masuk angin.
Sebagai solusi, Ara DerMarderosian, PhD, pakar di bidang pangan alami di University of the Sciences, Philadelphia, menganjurkan kita untuk membiasakan diri makan teratur agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang lebih berat.
4. Kehujanan
Kehujanan ketika sedang dalam perjalanan, terutama pengendara motor, kerap dianggap penyebab masuk angin. Kondisi ini adalah gejala awal dari suatu penyakit, yakni influenza atau flu.
Anggapan bahwa kehujanan dapat menyebabkan masuk angin juga tidak sepenuhnya tepat. Tetapi ada beberapa faktor yang pemicu masuk angin.
5. Masalah Pencernaan
Kebanyakan orang berpikir bahwa perut kembung karena masuk angin. Terkadang ini biasanya terkait dengan kondisi kesehatan. Beberapa kemungkinan penyebab kenapa sering masuk angin termasuk, irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus, refluks asam, perut kembung, dan wasir.
6. Makan Terlalu Cepat
Semakin cepat makan, semakin banyak udara yang tertelan sehingga udara terkumpul dalam perut. Inilah yang membuat Anda merasa perut kembung dan dianggap masuk angin.
Ketika makan, butuh waktu 20 menit bagi perut untuk memberi tahu otak bahwa Anda telah kenyang, sehingga bisa makan cukup untuk membuat perut merasa kembung dan tidak nyaman sebelum otak menerima pesannya.
7. Cuaca
Cauca dingin atau ketika musim hujan, biasanya dianggap menjadi pemicu masuk angin. Padahal, musim hujan lebih mudah mengembangkan virus flu. Nah, jika Anda beraktivitas di dalam ruangan yang terdapat banyak orang, risiko terkena flu lebih tinggi dan dapat menularkannya kepada orang lain.
Tidak hanya musim penghujan, musim kemarau pun dapat menyebabkan gejala flu. Ini karena udara kering dapat mengeringkan selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, yang pada akhirnya hidung tersumbat dan sakit tenggorokan.
8. Stres
Menurut para peneliti dari Carnegie Mellon University, stres juga dapat meningkatkan risiko terkena flu. Ini karena stres memengaruhi cara kerja hormon kortisol atau hormon stres — hormon yang mengatur peradangan di tubuh.
Ketika sedang stres, kortisol bisanya kurang efektif mengendalikan respons peradangan tubuh terhadap virus flu. Ini dapat menyebabkan timbulnya gejala flu, yang sering dianggap masuk angin.
9. Merokok
Merokok baik itu perokok aktif maupun perokok pasif dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko masuk angin karena terserang flu dan penyakit lainnya. Menghirup asap tembakau juga dapat mengiritasi lapisan tenggorokan, sehingga gejala flu biasa bisa lebih buruk. Untuk itu, berhenti merokok adalah langkah yang tepat untuk mencegah penyebab masuk angin.
10. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Sistem imunitas dalam tubuh dapat berfungsi melawan virus yang menyebabkan flu. Pada remaja dan orang dewasa, stres dan kurang tidur juga dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh dengan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena sebuah penelitian telah menemukan adanya hubungan antara kurang tidur atau kualitas tidur buruk dan terkena flu biasa. Itu artinya, kurang tidur dapat melemahkan fungsi kekebalan tubuh dan membuatnya lebih sulit bagi tubuh untuk melawan virus flu biasa.
Pengobatan Masuk Angin
Jika masuk angin, biasanya bertahan selama beberapa hari. Itu tidak berarti Anda harus sengsara. Berikut pengobatan yang dapat membantu Anda merasa lebih baik:
1. Obat-obatan
Masuk angin biasanya dapat diatasi dengan beberapa obat maupun suplemen, di antaranya ibuprofen, dekongestan, antihistamin, obat batuk, vitamin C.
2. Tetap Terhidrasi
Minum cukup air, jus, kaldu bening atau air lemon hangat dengan madu dapat membantu melonggarkan hidung tersumbat dan mencegah dehidrasi. Selain itu, hindari minuman yang dapat membuat tubuh dehidrasi, seperti minuman beralkohol, kopi, dan soda berkafein.
3. Istirahat yang Cukup
Ketika masuk angin, tubuh Anda membutuhkan banyak istirahat. Cara sederhana ini efektif mempercepat pengobatan sakit flu.
4. Menjaga Suhu Ruangan Tetap Hangat
Menyesuaikan suhu dan kelembapan ruangan dapat membantu mengatasi flu. Untuk itu, buatlah susu ruangan tetap hangat. Sebaliknya, jika udaranya kering, penggunaan humidifier atau pelembap udara dapat digunakan untuk membantu meringankan hidung mampet dan batuk. Menjaga udara tetap bersih juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
5. Menggunakan Pakaian Tebal
Ketika cuaca dingin, menjaga tubuh tetap hangat dengan mengenakan jaket atau pakaian hangat lainnya dapat membantu mengurangi masuk angin.