KLIKPOSITIF – – Pemerintah Indonesia akan memberikan stimulan bantuan permukiman sebagai
percepatan penanganan pasca gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy,
mengatakan, stimulan bantuan akan fokuskan hunian tetap.
Ia menegaskan, penanganan stimulan bantuan tersebut perlu upaya percepatan, menyeluruh, dan berkelanjutan.
“Saya minta upaya penanganan ini dapat secepatnya baik oleh pemda maupun pusat,” beberapa hari lalu.
Hal itu sampaikannya saat memimpin rapat tingkat menteri dalam Percepatan Penanganan Bencana Gempa Bumi Sumatera Barat, di Kantor Kemenko PMK.
Menko PMK meminta Pemkab Pasaman dan Pasaman Barat didampingi BNPB dan Pemprov Sumbar dapat mempercepat penyusunan dokumen.
Minta Pemkab dan Pemrov Percepat Penyusunan R3P
Seperti Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) terlebih dulu sampai penetapannya termasuk penyusunan kajian kebutuhan pasca bencana (JITUPASNA).
“Semuanya harus mengikuti standar Rumah Tahan Gempa (RTG) dan meliputi semua skema yang ada,”
“Baik reimburse, swadaya atau menggunakan aplikator. Untuk selajutnya ditindak lanjuti oleh BNPB ke
Kemenkeu,” kata Muhadjir.
Skema Pendanaan Pembangunan dan Rekonstruksi
Mengingat masih dalam tahap transisi darurat dari tanggap darurat menuju pemulihan rehabilitasi
dan rekonstruksi.
Penggunaan Dana Siap Pakai (DSP) sebagai sumber pendanaan pembangunan hunian tetap telah disepakati melalui skema dana stimulan berdasarkan Peraturan Kepala BNPB No. 4/2020.
“DSP wajib memenuhi peraturan dan perundangan yang ada dan sesuai dengan pembebanan ke Pemerintah Pusat untuk kategori rusak berat”.
“Sementara rusak sedang atau ringan, dibebankan kepada Pemprov dan Pemkab,” kata Menko PMK.
Jumlah Stimulus Bantuan Bagi Pasaman dan Pasaman Barat
Adapun stimulan bantuan yang akan diberikan kepada Kab. Pasaman sebanyak Rp28,8 Milyar dengan total 564 unit rumah.
Dan Kab. Pasaman Barat mencapai Rp60,6 Milyar dengan total 1.212 unit rumah.
Selain permukiman, beberapa sarana prasarana umum lainnya yang menjadi prioritas yakni sekolah,
puskesmas, dan tempat ibadah.
Baru setelah perbaikan permukiman dan sarana umum pokok lain rampung, pemerintah bakal melakukan perbaikan sarana umum lain.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto
mengatakan, sebelumnya sejumlah bantuan telah diberikan sejak tanggap darurat.
Antaranya bantuan dana DSP sebanyak Rp500 juta untuk Kab. Pasaman Barat dan Rp845 juta untuk Kab. Pasaman
serta bantuan logistik.
Gempa 6,1 SR Akibatkan 27 Orang Meninggal Dunia
Sebagai informasi, gempa bumi Magnitudo 6,1 dengan kedalaman 10 km terjadi di Sumatera Barat
pada Jumat 25 Februari 2022 lalu dengan titik episenter gempa di Pasaman, Sumbar dan juga
beberapa gempa susulan.
Sebanyak 27 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut dan 19 ribu lebih warga harus mengungsi.
Selain itu, 6 ribu lebih rumah dan ratusan fasilitas umum rusak.