Ikan Puyu Mulai Langka di Sumbar, DKP Lepas 5 Ribu Bibit di Padang

Tak hanya bibit Puyu, Nasrul Abit juga melepas 5000 ekor bibit nila di irigasi Bandar Kuranji

Ikan Puyu

Ikan Puyu (KLIKPOSITIF/Joni Abdul Kasir)

PADANG, KLIKPOSITIF – Dulu sekitar tahun 80an ikan Papuyu atau masyarakat lokal di Sumatera Barat menyebutnya Puyu banyak ditemukan di provinsi itu.

Namun beberapa tahun belakangan ikan air tawar itu mulai sulit ditemukan. Biasanya Puyu lebih suka hidup di sungai, rawa, danau bahkan sawah.

Ikan dengan sisik dan sirip tajam ini sangat disukai masyarakat setempat, karena dagingnya yang enak. Dipancing cara yang biasa dilakukan untuk mendapatkan ikan yang memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air berukuran kecil ini.

Untuk menjaga agar Puyu tetap lestari, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat terus melakukan pembibitan. Pagi ini Sabtu (13/3), 5000 ekor bibit Puyu dilepas di irigasi sekitar Masjid Al Munawarah Kuranji Kota Padang.

Pelepasan bibit dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri.

Tak hanya bibit Puyu, Nasrul Abit juga melepas 5.000 ekor bibit nila di irigasi Bandar Kuranji .

Penyebaran bibit ikan tersebut untuk pelestarian sumbar daya ikan dan memenuhi kebutuhan ikan bagi masyarakat di Masjid Al Munawarah Pilakuak Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

“Ikan yang ditebar dapat dimanfaatkan secara bebas oleh masyarakat, dengan syarat penangkapan ikan tidak boleh menggunakan racun atau putas maupun disentrum dan sejenisnya,” ujarnya saat melepas ribuan ikan.

Nasrul Abit mengatakan bantuan bibit ikan ini diharapkan dapat menambah populasi keanekaragaman ikan di Kuranji. Penyeberan ini merupakan upaya pemerintah untuk menambah stok ikan yang ada. Selain itu ini juga untuk membantu masyarakat yang tidak punya lahan dan ingin budidaya ikan.

“Memenuhi konsumsi ikan bagi masyarakat ini sangat penting. Untuk itu saya imbau masyarakat untuk gemar makan ikan. Karena budaya makan ikan sebagai asupan protein hewani dengan kandungan gizi tinggi untuk mencegah gizi buruk dan kekerdilan pada anak (stunting),” katanya.

Dia meminta agar masyarakat memahami bahwa sumber protein tidak hanya pada daging, namun justru ikan merupakan sumber protein yang menjadi kekayaan yang melimpah.

“Makan ikan itu murah, sehat dan tersedia banyak. Warga disini bisa memanfaatkan potensi yang ada,” katanya mengakhiri.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri mengatakan, pihaknya menyediakan bibit ikan tersebut bagi kelompok yang ingin budidaya.

“Silahkan kelompok ajukan proposal ke kami, bagi yang ingin dapatkan bibit ikan langka ini,” ujarnya. (*)

Exit mobile version