KLIKPOSITIF – Menjadi salah seorang tenaga kesehatan di daerah terpencil dengan pola pikir masyarakat yang keras dengan pikir mereka sendiri bukanlah hal yang mudah, namun bukan juga hal yang tak mungkin di ubah.
Itulah tantangan yang di hadapi oleh Hardinisa Syamitri atau yang akrab di sapa Icha. Ia menjadi tenaga kesehatan pertama setelah tiga tahun di Jorong Luak Bega, Talang Anau, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, tidak memilikinya.
Disana ia ditugaskan sebagai bidan. Tak satu tantangan yang dihadapi perempuan ramah ini. Banyak tantangan yang menghadang, bukan hanya tempat yang sulit dijangkau, tapi juga menghadapi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuannya.
Ia tahu hal tersebut merupakan tantangan mengubah pola pikir masyarakat, namun ia tak kehilangan akal. Alih-alih pusing memikirkan cara, ia malah merangkul pihak berpengaruh di desa tersebut, yakni dukun beranak untuk berkolaborasi.
Perlahan masyarakat menyadari bahwa Icha memiliki keahlian yang mumpuni di bidangnya. Suatu waktu, saat melahirkan ada bayi yang tidak dapat menangis.
Saat itu dukun tidak mampu berbuat apa-apa, namun Icha bisa mengatasi hal itu, sejak saat itu Icha mulai diterima masyarakat sekitar dan mulai di akui kemampuannya.
Setelahnya, Icha pun membuat beberapa inovasi kesehatan di kampung tersebut agar masyarakat lebih peduli dengan kesehatan.
Di Nagari Talang Anau yang sebagian wilayahnya terletak di perbukitan batu itu, Icha membentuk perkumpulan orang lanjut usia (lansia) atau para jompo yang diberi nama Sehat Rohani Jasmani (Seroja).
Perkumpulan tersebut ia buat dengan tujuan antara lain mencegah penyakit degeneratif yang menimpa lansia seperti stroke dan hipertensi.
Ia mendorong lansia agar rajin memeriksakan kesehatan mereka secara berkala. Sekitar 120 orang lansia aktif mengikuti kegiatan yang dipusatkan di Talang Anau dengan jumlah sekitar 200 orang.