KLIKPOSITIF – Penguatandolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS mendorong turunnya harga emas dunia. Dilansir dari CNBC, Kamis (27/1/2022) harga emas di pasar spot anjlok 1,6 persen menjadi USD1.818,66 per ounce setelah meluncur sebanyaknya 1,8 persen ke level terendah dalam seminggu di USD1.815,06 per ounce.
Emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 1,2 persen menjadi USD1.829,70 per ounce. Perak menyusut 1 persen menjadi USD23,59 per ounce. “Komentar hawkish Powell pada dasarnya hampir menjamin kenaikan suku bunga Maret, menekankan kekuatan ekonomi dan mencatat bahwa balance sheet The Fed terlalu besar dan perlu dikurangi,” kata trader logam mulia independen yang berbasis di New York, Tai Wong.
Kenaikan suku bunga meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. “Kendati permintaan fisik dan ETF tetap kuat, komentar hawkish Powell tampaknya akan membatasi emas di kisaran USD1.850 dalam jangka pendek.” Tambah dia.
Sementara itu paladium naik 6,1 persen menjadi USD2.334,89 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 8 September di USD2.382,82, sedangkan platinum naik 0,8 persen menjadi USD1.033,72 per ounce.