PADANG, KLIKPOSITIF – Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dikirim PT Semen Padang turut serta melakukan evakuasi terhadap jenazah ke-13 korban erupsi Gunung Marapi, yang terjadi pada Minggu (3/12/2023).
“TRC SP bersama tim SAR gabungan mengevakuasi korban ke-13 yang ditemukan meninggal dunia itu dievakuasi dari Tugu Abel. Upaya evakuasi dilakukan sekitar Senin, sekitar pukul 13.00 WIB,” ungkap Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati.
Anita menyampaikan apresiasi kepada TRC Semen Padang yang telah bekerja keras di lapangan bersama-sama tim lainnya, dalam misi kemanusiaan membantu korban erupsi Marapi.
“Jaga kesehatan, tetap semangat, dan perhatikan keselamatan. Terus berkoordinasi dengan pihak terkait dalam bertugas di lapangan,” kata Anita mengingatkan.
Secara terpisah, Koordinator TRC PT Semen Padang, Safarudin menambahkan, korban erupsi Gunung Marapi ke-13 ditemukan sekitar 4 meter dari Tugu Abel.
“TRC bersama tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi menghadapi medan jalan yang sangat berat dari puncak cadas. Ditambah lagi, jarak pandang akibat kabut sekitar 8 meter,” ujarnya.
Seperti diketahui, sehari pasca-erupsi Gunung Marapi, PT Semen Padang langsung mengirim relawan TRC untuk membantu tim SAR gabungan melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban erupsi Gunung Marapi.
Relawan dari perusahaan semen pertama di Asia Tenggara itu dibekali perlengkapan oksigen, first Aid kit, peralatan montenering, parang, tenda dome, asket stretcher dan perlengkapan APD, serta radio komunikasi.
Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB. Gunung Merapi melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Akibat erupsi tersebut, sebanyak 75 pendaki terjebak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 orang sudah berhasil dievakuasi tim gabungan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
Pasca-erupsi, sejumlah daerah yang berada tak jauh dari Gunung Marapi terdampak hujan abu hingga kerikil. Bahkan, hujan abu vulkanik terpantau sampai ke sejumlah daerah di Pasaman Barat.(*)