Solok Kota, Klikpositif – Sebanyak 46 orang agen perisai Badan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja (BP Jamsostek) cabang Solok mendapatkan penyuluhan anti korupsi, Jumat (5/8/2022). Penyuluhan tersebut menggandeng Kejaksaan Negri Solok.
Kepala BP Jamsostek Cabang Solok, Maulana Anshari Siregar mengatakan, penyuluhan tentang anti korupsi merupakan bentuk upaya dalam mewujudkan sistem yang bersih dan jauh dari penyimpangan. Termasuk pada agen perisai.
“Tentunya, agen perisai sebagai ujung tombak BP Jamsostek juga harus bersih dan profesional dalam bekerja. Jangan sampai nantinya terjerat persoalan hukum,” kata Maulana.
Pada dasarnya, kata Maulana, tidak hanya pegawai di lingkungan BP Jamsostek, agen perisai juga memiliki potensi untuk terjebak dalam praktek korupsi atau kecurangan. Untuk itu, perlu komitmen semua elemen dalam bekerja secara profesional.
BP Jamsostek memiliki sistem manajemen anti penyuapan atau korupsi yang dikenal dengan 4FIGHTs. Yakni, Fait atau menjunjung tinggi nilai keimanan. Integrity atau menjaga norma-norma kejujuran dan etika.
Kemudian, Good Governance yang diterapkan dengan menjalankan penyelenggaraan badan berdasarkan prinsip tata kelola yang baik. Harmony atau membangun kolaborasi dalam menjalankan tugas dan fungsi, serta Truthful atau berperan aktif melaporkan dugaan penyuapan dan pelanggaran.
“Dalam pencegahan, kita juga membangun Unit Pencegahan Gratifikasi (UPG), Wisthle Blowing System dan pelaporan harta kekayaan seluruh pegawai. 28 Personil kita telah tersertifikasi melalui bimbingan teknis anti korupsi KPK,”kata Maulana.
Sementara itu, Kasubsi Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Solok, Gunanda Rizal mengapresiasi komitmen BP Jamsostek dalam melawan korupsi. Menurutnya, korupsi merupakan musuh yang harus diperangi bersama.
Ia mengatakan, korupsi merupakan perbuatan melawan hukum dengan tujuan memperkaya diri dan kelompok yang menyebabkan kerugian pada keuangan negara.
“Kami mengajak semua elemen di BP Jamsostek untuk tetap komit dalam melawan praktek korupsi. Termasuk agen perisai yang nantinya bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ajaknya.