PADANG, KLIKPOSITIF – Program penanaman pohon kaliandra dengan konsep pemberdayaan yang tengah digalakkan PT Semen Padang melalui masyarakat sekitar hutan, membuat sejumlah kelompok masyarakat di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) berkunjung ke PT Semen Padang untuk menggali informasi lebih rinci tentang potensi pohon kaliandra.
Disambut Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Rinold Thamrin dan jajarannya, serta Staff Komunikasi Unit Humas & Kesekretariatan, Ari Surya Cipta, rombongan dari Talamau itu terdiri dari Yayasan Tuah Talamau Berdaya, LSM Mata Rakyat Pasaman Barat (MRPB) Peduli, dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Talamau, Refqi Jufri.
Dalam kunjungan tersebut, mereka berharap agar perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini, dapat memfasilitasi masyarakat atau kelompok tani di Talamau untuk menanam kaliandra dengan konsep pemberdayaan. Apalagi, di sekitar Gunung Talamau, terdapat banyak hutan kemasyarakat (HKm) atau perhutanan sosial yang tentunya sangat berpotensi ditanami pohon kaliandra.
Rinold Thamrin mewakili Kepada Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis, mengapresiasi kedatangan tokoh masyarakat Talamau ke PT Semen Padang. Kata Rinold, jika memang masyarakat di Talamau, khususnya yang menggarap HKm ingin menanam kaliandra, pihaknya dengan senang hati untuk memfasilitasi penanaman kaliandra.
“Kami akan sediakan bibit. Kalau perlu, kami juga siap untuk mendampingi masyarakat dalam pembibitan kaliandra, mengingat jarak Padang dengan Talamau cukup jauh. Kalau kaliandra siap untuk dipanen, kami pun juga siap menjadi off taker dari batang pohon kaliandra yang ditanam masyarakat Talamau,” kata Rinold usai menyambut keliompok masyarakat Pasbar di Wisma Indarung, Jumat (24/2/2023).
PT Semen Padang siap untuk menjadi off taker dari pohon kaliandra, kata Rinold melanjutkan, karena pohon kaliandra bisa dijadikan wood pellet atau sumber energi ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk mensubsitusi bahan bakar batubara. Bahkan, kalori dari pohon kaliandra sangat tinggi, sama dengan kalori batubara kualitas premium.
Kemudian daun kaliandra, bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan bunganya bisa dijadikan konsumsi lebah. Bahkan untuk 1 Ha lahan yang ditanami kaliandra, akan bisa menghasilkan madu sekitar 1 ton/tahun. “Jadi, potensi ekonominya luar biasa. Makanya kami di PT Semen Padang, akan terus mendorong masyarakat sekitar hutan untuk menanam pohon kaliandra,” ujarnya.
Penanaman pohon kaliandra, sebut Rinold, juga bagian dari dukungan PT Semen Padang terhadap Pemprov Sumbar dalam program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan. Bahkan dukungan tersebut, juga ditandai dengan MoU antara manajemen PT Semen Padang dengan Pemprov Sumbar yang diwakili Gubernur Mahyeldi Ansharullah pada Maret 2022 lalu.
“Luas HKm di Sumbar itu ada sekitar 271.000 Ha. Dari jumlah tersebut, banyak yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Maka dari itu lah, PT Semen Padang dan Pemprov Sumbar manfaatkan perhutanan sosial atau HKm tersebut untuk memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Apalagi, penanaman kaliandra ini juga sejalan dengan isu cadangan karbon dunia untuk menyeimbangkan emisi,” ungkap Rinold.
Sementara itu, Koordinator BPP Kecamatan Talamau, Refqi Jufri menyampaikan bahwa kedatangannya ke PT Semen Padang untuk mewakili kelompok tani di Tamalau yang berasal dari Nagari Kajai, Nagari Talu, Nagari Simpang Timbo Abu Kajai, Nagari Kajai Selatan, dan Nagari Sinuruik, terkait adanya informasi soal penanaman kaliandra oleh PT Semen Padang dengan konsep pemberdayaan.
Masyarakat Talamau, sebutnya, sangat merespon positif konsep pemberdayaan yang dilakukan PT Semen Padang dalam penanaman kaliandra. Untuk itu, ia berharap agar PT Semen Padang dapat memfasilitasi masyarakat Talamau untuk menanam kaliandra. Apalagi, di Talamau masih banyak kawasan perhutanan sosial yang tidak produktif.
“Di Talamau, sejumlah perhutanan sosial banyak ditanam karet dan kopi robusta. Saat ini, tanaman tersebut sudah tua dan kalau dihitung secara ekonomis, sudah tidak menghasilkan lagi. Artinya, sudah tidak produktif. Makanya, kami berharap PT Semen Padang dapat mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan-lahan tersebut menjadi produktif melalui penanaman kaliandra,” kata Pj. Wali Nagari Tabek Sirah Talu ini.
Hal yang sama juga disampaikan Pendamping Yayasan Tuah Talamau Berdaya, Boizardi. Kata dia, konsep pemberdayaan dalam penanaman pohon kaliandra ini tentunya akan menjadi solusi bagi kelompok tani di Talamau. Karena selama ini, berbagai tanaman yang ditanam kelompok tani di Talamau tidak ada hilirnya atau tempat pemasarannya. Sementara PT Semen Padang, bibit kaliandra disediakan secara gratis dan setelah bisa dipanen, PT Semen Padang juga siap untuk membeli kaliandra dari masyarakat.
“Jadi, ini solusi yang sangat tepat sekali. Kami dari Yayasan Tuah Talamau Berdaya, LSM MRPB Peduli, dan BPP Talamau, akan segera mensosialisasikan ke para kelompok tani di Talamau terkait informasi tentang potensi kaliandra dan pola pemberdayaan yang dilakukan PT Semen Padang dalam penanaman kaliandra,” katanya.(*)