Galanggang Silek Tuo Pusako Lamo dan Spirit Pelestarian Silek Tradisi

Daswippetra Dt Manjinjiang Alam

Dua penerus Silek Tradisi dari perguruan Sinpia Kota Solok saat beraksi dalam Festival Galanggang Silek Tuo Pusako Lamo di Istiqlal Park Kota Solok.(Klikpositif)

Klikpositif PATWAL Honda Periode 18 - 30 April 2025

Kota Solok, Klikpositif – Usai sudah pergelaran Galanggang Silek Tuo Pusako Lamo Solok Raya. Jelang waktu magrib, rangkaian Alek seni bela diri kebanggaan masyarakat Minang itu ditutup anggota DPRD Sumbar, H. Daswippetra Dt. Manjinjiang Alam, Minggu (10/9/2023).

Penutupannya sederhana, tapi sarat makna. Tidak ada yang kalah, semuanya pemenang. Menang terhadap lelah. Rasa cinta terhadap seni tradisi silek tuo, meluruhkan setiap penat yang menjalar.

Begitulah dunia para pegiat silek tradisi. Tak memandang waktu dan tempat, apalagi usia. Walau namanya silek tuo, tapi tak sedikit anak muda di dalamnya. Semua berakar pada rasa cinta dan bangga akan seni beladiri warisan nenek moyang.

Tanpa terkecuali, event itu seakan menegaskan tekad, lestarikan silek tradisi. Memang, dalam event silek tradisi tak dihargai dengan medali, atau bonus layaknya atlet olahraga prestasi, tapi itu bukan hakekat dan tujuan. Semuanya soal silaturahmi dan persaudaraan.

Tak salah pula kiranya, tuo silek anak Nagari Solok, H. Daswippetra Dt. Manjinjiang Alam memberikan apresiasi untuk pegiat silek tradisi. Caranya dengan event-event tradisi. Memberikan ruang bagi pelaku silek tradisi.

Menggandeng Dinas Kebudayaan Provinsi dan UPTD Taman Budaya, Daswippetra menggarkan pokirnya untuk pegiat silek tradisi. Event itu seperti obat di tengah keringnya perhatian terhadap pelaku seni tradisi, khususnya silek tradisi.

“Ke depan, InsyaAllah kita akan lakukan pembinaan secara masif terhadap perguruan silek tradisi. Kita bantu agar sasaran silek tradisi berkembang di daerah Solok,” kata Daswippetra.

Daswippetra bahkan sudah mengancang-ancang untuk membantu stimulan bagi perguruan silek tradisi. Dari penanya sebagai wakil masyarakat di legislatif Sumbar, bukan hal mustahil.

“Kita upayakan pembinaan perguruan silek. Event-event silek tradisi kita tingkatkan lagi di masa mendatang. Skalanya lebih luas. Anak-anak kita bisa lebih bangga dan tertarik mendalami silek tradisi,” tutupnya dengan nada optimis.

Tak jauh berbeda, optimisme itu juga mengalir dari Kepala UPTD Taman Budaya, Supriyadi. Tak banyak yang disampaikannya dalam penutupan, selain rasa salut dan bangga terhadap pelaku silek tradisi di Solok.

“Alhamdulillah, Alek Galanggang Silek Tuo Pusako Lamo Solok Raya sangat sukses. Ini bukti kecintaan masyarakat Solok terhadap seni tradisi khususnya silek tradisi,” tuturnya.

Bukan tanpa alasan optimisme tersebut, sedari hari pertama, antusiasme itu tampak jelas. Ratusan pelaku silek tuo berbondong-bondong di malam mangulipah dan pertunjukan silek tradisi di halaman kantor KAN Lubuk Sikarah.

Tuo-tuo silek Solok hadir langsung dengan pakaian hitam kebanggaan, lengkap dengan anak sasian atau murid. Semuanya larut dalam pertunjukan itu sampai dinihari. Wajar saja, jika semua pihak optimis silek tradisi akan tetap lestari di Tanah Solok.

Exit mobile version