DWP dan Satgas PPKS Unand Tandatangani MoU Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus

PADANG, KLIKPOSITIF- Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unand menandatangani kesepakatan bersama dengan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unand dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan Unand.

MoU ini dalam rangka mensukseskan implementasi Permendikbudristekdikti nomor 30 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dilingkungan perguruan tinggi.

Ketua DWP Unand Enifita Djinis Yuliandri pada pembukaan acara menyampaikan relawan PPKS sudah ditunjuk beberapa waktu lalu dan para relawan juga sudah mengikuti TOT. Namun untuk saat ini relawan PPKS belum bisa bergerak karena memang belum ada kesepakatan bersama.

Menurut Enifita Yuliandri, kolaborasi antara DWP dan Satgas PPKS akan mendapatkan hasil yang diharapkan. Dikatakan juga, DWP dapat berperan membantu satgas dalam menjalankan tugasnya dengan maksimal.

“Mudah-mudahan dengan kolaborasi ini kita akan mencegah dan meminimalisir terjadinya pelecehan seksual, perundungan dan intoleransi dilingkungan perguruan tinggi,” ungkap Enifita, Selasa (24/10) di Gedung Tahir Foundation, Kampus Limau Manis Unand.

Kegiatan diisi oleh dua orang pemateri yakni sesi pertama Ketua DWP Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Sri Puji Saraswati Nizam dengan tema “Penguatan Darma Wanita Sahabat Kampus”, narasumber kedua dra Yunarti MHum dosen antropologi Fisip Unand yang juga ketua Satgas PPKS Unand dengan tema “Pengenalan PPKS di lingkungan Darma Wanita Unand”. Untuk Moderator diisi oleh Ernita Erda MH.

Ketua DWP Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Sri Puji Saraswati Nizam mengatakan, tantangan Indonesia saat ini adalah bagaimana menghasilkan generasi emas untuk masa depan.

“Apa itu generasi emas? Generasi yang cerdas acara intelektual, emosional, sosial, spritual dan lingkungan dan lainnya,” kata Sri Puji.

Namun kenyataannya, generasi sekarang ini yang populer disebut “generasi strawberry” mempunyai tantangan tersendiri dalam mendidiknya.

“Orang menyebutnya generasi strawberry, indah dilihat namun ketika ditekan langsung bonyok. Ini masalah mental, mental yang kuat terbentuk dari didikan dan lingkungan yang tepat,” sambungnya.

Belum lagi tantangan intoleransi, perundungan dan pelecehan seksual bagi anak-anak kita. Untuk itu, DWP sangat berperan menghasilkan generasi muda yang tangguh dan cerdas.

DWP dalam konteks sebagai istri, mendukung tugas suami yang bekerja di perguruan tinggi, mendapat amanah mencegah tiga dosa besar itu. Sebab, dibutuhkan peran DWP mensukseskan persiapan SDM unggul atau generasi emas.

Pentingnya membangun karakter, akhlak mulai dari diri sendiri, beretika dan berbudaya. Karena perempuan memiliki peran yang ganda, pertama sebagai ibu di kampus, Darma Wanita, dan ibu di rumah.

“Penting dilakukan penguat organisasi, seberapa kuat peran kita dalam mendukung satgas PPKS. Dengan program kerja yang ada,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Dr Laila Isrona menyebutkan kegiatan ini adalah lanjutan dari pembekalan awal yang diadakan Maret 2023 lalu. Pesertanya berasal dari Sub unit yang ada di lingkungan fakultas dan lembaga serta unit yang ada di unand, termasuk Satgas PPKS Unand.

Tujuan kegiatan ini, menjadikan Darma Wanita sebagai sahabat kampus, karena mahasiswa butuh touch atau sentuhan para ibu.

Exit mobile version