PADANG, KLIKPOSITIF – Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumatera bagian Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan meluncurkan kampanye aman saat melintasi jalur kereta api. Kampanye diluncurkan dengan jargon ‘BERTEMAN’ (Berhenti, Tengok Kanan Kiri Aman, Jalan) yang dikenalkan pada Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan di salah satu hotel di Kota Padang, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Hadir dalam diskusi tersebut Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi sebagai keynote speech, Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulmafendi, dengan pembicara:
1. Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan : Dr. Umar Aris,SH.,M.M., M.H
2. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat : Heri Nofiardi.,SE.MM
3. Vice President Divre II Sumbar : Muhammad Arie Fathurrochman
4. Dosen Transportasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas : Yossyafra S.T., M.Eng.Sc., Ph.D.
5. Subdirektorat Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan: Suranto, ATD., MT
Pembahas:
1. Ir. Purnawan, Mt., PhD (Ketua MTI)
2. Saparman dt.Rajo Lelo (Budayawan)
3. Wadir Pamobvit : AKBP Trisno Eko Santoso, SIK.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dalam sambutannya mengatakan, jalur-jalur kereta api yang ada di Sumbar berdampingan dengan perumahan penduduk yang sangat padat.
“Disamping itu dengan konsep aman dan bagaimana bimbingan atau edukasi ini sampai ke masyarakat. Kesadaran dan edukasi kepada masyarakat dan stakeholder lainnya harus ditingkatkan, sehingga diperlukan kolaborasi antar sesama dengan kesepakatan bersama sehingga jadi komitmen pemprov dan kementerian sehingga kecelakaan bisa diminimalisir,” terangnya.
Mahyeldi berharap diskusi ini harus menghasilkan rencana jangka menengah dan jangka panjang dalam perkembangan kereta api di Sumatera Barat, baik untuk transportasi masyarakat atau untuk jalur-jalur wisata.
“Tidak hanya mengurangi jalur macet di Kota Padang, namun juga menghubungkan kota dan kabupaten yang ada di Sumbar, termasuk ke Sawahlunto, Solok, Padang Panjang, Kayutanam hingga ke Bukittinggi,” jelasnya.
Kereta api nantinya menurut Mahyeldi juga mampu hadir mengurai kemacetan yang terjadi, terutama saat lebaran. “Lebaran kemarin menjadi salah satu hal nyata yang kita rasakan saat semua orang pulang kampung,” paparnya.
Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulmafendi mengatakan, angka kecelakaan di perlintasan kereta api yang telah dihimpun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera bagian Barat sejak 2015 hingga Agustus 2022 sebanyak 180 kecelakaan yang melibatkan kereta api di Sumbar atau rata-rata 25 kecelakaan per tahun. Ini angkanya cukup besar dibanding yang lain.
Mengatasi hal itu, Ditjen perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumatera Bagian Barat akan menutup 245 perlintasan tidak terdaftar, dari sekitar 388 perlintasan KA dari Padang sampai Pariaman.
“Untuk meningkatkan keselamatan, upaya yang dilakukan yakni pembangunan pos jaga dan pintu perlintasan sebanyak 27 titik, pembangunan pagar ornamen sepanjang 3.569 km, pemasangan patok rel pembatas dengan warna marawa sepanjang 9.84 km’sp, pembangunan jalan Inspeksi (kolektor) sepanjang 7,98 km’sp dan pemasangan sistem peringatan dini (EWS) sebanyak 38 titik,” jelasnya.
EWS merupakan pilot project pertama di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. EWS bekerja dengan sensor yang dipasang di sekitar perlintasan dan saat kereta api akan melintas, sirine otomatis berbunyi.
Selain itu, pihak kereta api juga tengah melakukan revitalisasi beberapa stasiun kecil seperti stasiun Pasar Alai, Air Tawar, Lubuk Buaya, Pasar Usang dan Cimparuh Pariaman.
Selama Bulan Agustus-September yang diperingati sebagai Bulan Keselamatan bidang perkeretaapian dengan tema “Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan Sebidang dengan BERTEMAN (Berhenti, Tengok Kanan Kiri Aman, Jalan). Kampanye ini untuk mengedukasi masyarakat menanamkan budaya sadar akan keselamatan di perlintasan sebidang, sehingga angka kecelakaan bisa diminimalisir.
Vice President Divre II Sumbar, Muhammad Arie Fathurrochman mengatakan, dengan adanya tagline ‘BERTEMAN’ menjadi salah satu kampanye pihak Kereta Api mengurangi kecelakaan di perlintasan kereta api.
“Ini salah satu cara kita mengkampanyekan bahwa keselamatan itu penting saat melintasi jalur kereta api. Caranya dengan melihat kiri kanan sebelum melintas dan tidak menerobos palang,” katanya.
Sejauh ini, pihak KAI mencatat kecelakaan di jalur kereta api salah satunya karena banyak pihak yang menerobos palang rel.
“Dan untuk wilayah Kota Padang, biasanya hal itu dialami oleh pihak yang bukan tinggal di Kota Padang, namun di luar Kota Padang,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya di perkeretaapian juga telah melakukan banyak hal untuk menurunkan tingkat kecelakaan, diantaranya dengan memasang pagar, memasang palang, menutup jalur lintas sebidang dan lainnya.
Dalam FGD itu, juga dihadiri oleh mahasiswa, budayawan, tokoh masyarakat, penjaga palang pintu kereta api, dan pengamat. Diskusi berlangsung hangat, yang dimulai pukul 09.00-13.30 Wib.