Direktur Politeknik Negeri Padang Launching Tiga Prodi Baru

Direktur PNP Surfa Yondri (baju putih) saat jumpa pers lounching tiga prodi baru PNP yang akan dibuka mulai tahun ajaran 2022/2023 di kampus PNP, Rabu (11/5/2022).

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF – Politeknik Negeri Padang (PNP) membuka tiga Program Studi (Prodi) baru untuk tahun ajaran 2022/2023. Ketiga prodi tersebut adalah S2 Magister Terapan Rekayasa Perawatan dan Restorasi Jembatan (MTRPRJ) Jurusan Teknik Sipil, Sarjana Terapan Usaha Perjalanan Wisata Jurusan Administrasi Niaga, dan D4 Rekayasa Perancangan Mekanik (RPM) Jurusan Teknik Mesin.

Bertempat di kampus PNP Limau Manis, pembukaan tiga Prodi baru itu dilounching oleh Direktur PNP, Dr. Surfa Yondri, S.T., S.ST., M.Kom, Rabu (11/5/2022), dan turut dihadiri Wakil Direktur I, Revalin Herdianto, ST., M.Sc., Ph.D, serta seluruh Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi, Kabag dan Kasubbag di Lingkungan PNP.

Kepada wartawan, Surfa Yondri mengatakan, untuk Prodi baru MTRPRJ, akan dibuka melalui penerimaan mahasiswa jalur mandiri. Sedangkan untuk dua Prodi baru lainnya, dibuka melalui SBMPTN atas kerja sama dengan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

“Penerimaan dua Prodi baru Sarjana Terapan Usaha Perjalanan Wisata dan D4 RPM, prosesnya sekarang ini sedang berlangsung dan kami di PNP tengah menunggu hasil UTBK dari calon mahasiswa dua Prodi baru tersebut,” kata Surfa Yondri saat jumpa pers lounching tiga Prodi baru Politeknik Negeri Padang.

Dengan bertambahnya tiga Prodi baru tersebut, maka jumlah Prodi di PNP menjadi 32 Prodi. Penambahan Prodi ini juga diikuti jumlah penerimaan mahasiswa baru PNP. Tahun lalu, penerimaan mahasiswa hanya sekitar 1700-an, sedangkan tahun ini menjadi sekitar 2300 mahasiswa.

“Pembukaan tiga Prodi baru ini sesuai dengan permintaan masyarakat dan kebutuhan dunia kerja. Prodi MTRPRJ ini ada ada dua yang dibuka di Indonesia, yaitu kita di Politeknik Negeri Padang dan Politeknik Negeri Samarinda. Bahkan untuk Prodi MTRPRJ ini, kita satu-satunya di Pulau Sumatera,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Jurusan Teknik Sipil PNP, Satwarnirat menjelaskan, Prodi MTRPRJ memiliki profil lulusan dan keunggulan program studi sebagai ahli rekayasa perawatan dan restorasi jembatan yang dapat menerapkan kompetensi, inovasi, dan pengalaman praktis yang diperoleh pada aspek asesmen, monitoring, perawatan, serta restorasi jembatan eksisting sebagai solusi teknis yang efektif dan efisien.

Kemudian, juga ramah lingkungan dan berintegritas berdasarkan pada pemikiran normatif, logis, kritis, sistematis, dan kreatif serta mampu meningkatan kemandirian dalam menyelesaikan permasalahan melalui riset terapan multidisiplin yang orisinil terpublikasi.

Sedangkan profil lulusannya menjadi Insinyur Pemeliharaan Jembatan, Insinyur Forensik Jembatan, dan Insinyur Restorasi Jembatan. Bahkan untuk Insinyur Pemeliharaan Jembatan diharapkan menjadi ahli monitoring layak fungsi dan keselamatan jembatan.

Lulusan Insinyur Pemeliharaan Jembatan ini memiliki kemampuan dalam merencanakan monitoring layak fungsi dan keselamatan jembatan, metode survey kondisi jembatan, menganalisis dan rekomendasi penanganan layak fungsi jembatan dan pengembangan instrumen monitoring layak fungsi dan keselamatan jembatan.

Kemudian untuk Insinyur Forensik Jembatan, diharapkan menjadi ahli identifikasi kerusakan jembatan. Lulusannya juga memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi jenis-jenis kerusakan dan keruntuhan pada jembatan, mengidentifikasi penyebab jenis-jenis kerusakan dan keruntuhan pada jembatan, dan menganalisis serta merekomendasi penanganan layak fungsi jembatan.

Sedangkan untuk Insinyur Restorasi Jembatan, diharapkan menjadi ahli perbaikan dan peningkatan jembatan. Lulusan ini memiliki kemampuan dalam merencanakan perbaikan dan peningkatan jembatan, merencanakan metode pelaksanaan perbaikan dan peningkatan jembatan, dan mengembangkan teknologi perbaikan dan peningkatan jembatan.

“Untuk sasaran mahasiswa dari Prodi MTRPRJ ini, kami harapkan dari Kementerian PUPR. Karena sangat sedikit SDM nya yang lulusan magister dari Prodi MTRPRJ ini. Dan tentunya, Prodi baru ini akan menjadi jenjang karir bagi SDM di Kementerian PUPR nantinya,” ungkap Satwarnirat.

Ketua Jurusan Administrasi Niaga PNP, Primadona, juga menjelaskan profil dari Sarjana Terapan Usaha Perjalanan Wisata. Kata dia, ada tujuh profil dari lulusan Sarjana Terapan Usaha Perjalanan Wisata ini, yaitu menjadi Tour Manager (Manajer Tur), Ticketing Manager (Manajer Tiket), dan Product Manager (Manajer Produk).

“Kemudian, juga menjadi Travel Consultant (Konsultan Perjalanan), Tourism Marketing Manager (Manajer Pemasaran Pariwisata), Assistant General Manager (Asisten Manajer Umum), dan Enterpreneur (pengusaha),” katanya.

Ketua Jurusan Teknik Mesin, Menhendry juga menjelaskan profil dari lulusan Prodi D4 RPM. Dia menyebut, ada tiga profil lulusan dari Prodi baru di Jurusan Teknik Mesin PNP ini, yaitu menjadi Perancang Komponen Mesin Industri, Perencana Perawatan dan Perbaikan Mesin Industri, dan Konsultan Perancang Komponen dan Perencana Perawatan dan Perbaikan Mesin Industri.

Untuk Perancang Komponen Mesin, nantinya diharapkan mempunyai kemampuan dalam menguasai konsep perancangan komponen dengan memperhatikan spesifikasi, optimasi, ergonomi, dokumentasi, prototipe dan uji coba, sehingga mampu menyelesaikan permasalahan perancangan komponen, peralatan dan produk mesin serta mempertimbangkan aspek lingkungan, dan mampu menerapkan metode, keterampilan dan piranti teknik modern berbasis ICT yang diperlukan untuk penyelesaian permasalahan perancangan keteknikmesinan.

Kemudian untuk Perekayasa Perawatan dan Perbaikan Mesin Industri, juga diharapakan mempunyai kemampuan dalam menguasai konsep perencanaan Perawatan dan Perbaikan mesin-mesin industri yang meliputi Preventive, predictive and corrective maintenance; dan melakukan perancanaan Perawatan dan Perbaikan mesin-mesin industri yang meliputi Preventive, predictive and corrective maintenance serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan pada bidang Perawatan dan Perbaikan mesin-mesin industri.

“Begitu juga dengan Konsultan Teknik (Engineering Consultant), juga diharapkan mempunyai kemampuan dalam menguasai konsep perancangan komponen dengan memperhatikan spesifikasi, konsep rancangan, optimasi, ergonomic, dokumentasi, prototipe dan uji coba sehingga mampu menyelesaikan permasalahan perancangan komponen,” bebernya.(*)

Exit mobile version