Dinkes Pariaman: Kasus DBD Menurun di Masa Pandemi

Kata Rio semenjak wabah pandemi menjangkit wilayah kota Pariaman prilaku atau pola hidup sehat di tengah-tengah warga meningkat lebih baik.

ilustrasi

ilustrasi (net)

Klikpositif - JUTAWAN Honda (3000 x 1000 px) Iklan

PARIAMAN, KLIKPOSITIF- Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Pariaman tercatat sebanyak 12 kasus semenjak Januari 2021 hingga kini, Rabu (28/7/2021). Sementara itu sepanjang 2020 tercatat 40 kasus DBD.

Kabid Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Paraman, Rio Sandi mengatakan kepada Klikpositif, pihaknya tidak tahu pasti apakah penurunan kasus diakibatkan oleh pola hidup sehat yang diterapkan masyarakat atau tidak terdata/tidak dilaporkan kasus DBD tersebut.

“Ada penurunan kasus DBD di kota Pariaman. Tahun lalu sebanyak 40 kasus sedangkan dari Januari hingga saat ini sebanyak 12 kasus. Penurunan terjadi barangkali karena perubahan pola hidup atau sebaliknya, tidak terdatanya kasus tersebut,” jelas Rio Sandi, Rabu 28 Juli 2021.

Namun pada dasarnya, kata Rio lagi, semenjak wabah pandemi menjangkit wilayah kota Pariaman prilaku atau pola hidup sehat di tengah-tengah warga meningkat lebih baik.

“Kami cermati, warga saat ini sangat memperhatikan kesehatan karena tidak ingin terjangkit corona. Hal demikian membuat mereka perhatian pada kesehatan diri dan lingkungan sehingga secara otomatis pemicu terjadinya DBD juga tertekan,” kata Rio Sandi.

Tidak hanya berdasarkan itu saja, untuk diketahui Insiden Rate yang telah ditetapkan oleh Kemenkes untuk kasus DBD tercapai di wilayah Pariaman.

“Kemenkes telah menetapkan tolok ukur atau yang disebut dengan Insiden Rate kasus DBD dengan analisis 49 kasus per 100.000 jiwa. Di Pariaman, kasus DBD di bawah angka tersebut yang berarti kasus DBD tidak dominan alias rata rata,” kata Rio Sandi.

Dia berharap warga Pariaman terus meningkatkan pola hidup sehat demi terciptanya kondisi yang diharpakan, jauh dari penyakit.

Exit mobile version